Bos Lorena Setengah Mati Tak PHK Karyawan, Ini Jumlahnya

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
30 March 2021 15:55
Ilustrasi Bis di KP. Rambutan, Selasa (19/6/2018).  Ilustrasi Bis
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Bos  PT Eka Sari Lorena Transport Tbk setengah mati mempertahankan karyawan meski dihantam pandemi covid-19. Lorena terlolong karena efisien dalam menggunakan sumber daya manusianya.

"Kita tetap memelihara tim yang ada juga menjaga kendaraan yang dimiliki," jelas VP President Director Lorena Transport Group, Eka Sari Lorena, CNBC Indonesia, Selasa (30/3/2021).

Berapa jumlah karyawan Lorena?

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III-2020, emiten berkode LRNA ini pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, entitas Lorena mempunyai karyawan tetap dan karyawan kontrak masing‐masing sejumlah 287 dan 282 orang (tidak diaudit).

Lorena memang menanggung beban berat terkena pandemi Hal ini mengingat kinerja perusahaan amat tertekan. Per September 2020 Lorena mencetak rugi sebesar Rp 33,1 miliar.

Besaran kerugian pada kuartal III ini naik signifikan sebesar 1402% secara tahunan (year on year/YoY) dibanding dengan kerugian pada akhir September 2019 yang hanya senilai Rp 2,2 miliar.

Nilai kerugian per saham juga ikut naik menjadi senilai Rp 94,66 dari periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 6,3.

Membengkaknya kerugian ini sejalan dengan turunnya pendapatan perusahaan pada periode 9 bulan itu menjadi senilai Rp 47,54 miliar atau mengalami depresiasi 46,9% YoY. Pendapatan perusahaan pada periode yang sama tahun 2019 mencapai Rp 89,52 miliar.

Sepanjang kuartal III 2020, beban perusahaan mengalami penurunan. Beban pokok pendapatan turun menjadi Rp 56,7 milyar dari Rp 67,7 milyar.

Dari sisi aset, terjadi penurunan sebesar 8,51% menjadi Rp 276,8 miliar untuk kuartal III 2020, dari posisi yang sama tahun 2019 senilai Rp 302,6 milyar. Aset lancar tercatat Rp 27,5 miliar berkurang 27% dari Rp 38 miliar dan aset tak lancar pun mengalami penurunan menjadi Rp 249,3 miliar dari Rp 264,6 miliar.

Pada pos liabilitas terjadi peningkatan 17,8% menjadi sebesar Rp 48,8 miliar dari posisi periode sebelumnya yang senilai Rp 41,4 milyar. Liabilitas jangka pendek tercatat senilai Rp 24,4 milyar dan liabilitas jangka panjang mencapai Rp 24,3 miliar.

Untuk ekuitas di akhir 2020 ditutup pada posisi Rp 228 miliar, berkurang dari Rp 302 miliar pada periode sebelumnya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cerita Bos Lorena Mati-Matian Tak PHK Karyawan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular