
Parah! Junta Militer Myanmar Tembaki Rumah Sakit di Yangon

Jakarta, CNBC Indonesia - Militer Myanmar dilaporkan menyerbu sebuah rumah sakit tempat para demonstran berlindung. Bahkan, media lokal menyebut tentara juga menembaki rumah sakit itu.
Dikutip Myanmar Now,angkatan bersenjata junta militer memasuki Rumah Sakit Asia Royal di Yangon pada Minggu (28/3/2021). Militer melepaskan tembakan dengan peluru karet di tempat itu dan melukai satu anggota staf.
Pasukan mulai menembaki pengunjuk rasa di daerah itu sekitar pukul satu siang. Saat pengunjuk rasa melarikan diri dari tindakan keras tersebut, beberapa mencari perlindungan di rumah sakit.
Ini yang menyebabkan tentara dan polisi mengejar mereka dan melanjutkan tembakan. Seorang staf RS yang meninggalkan Asia Royal pada saat yang sama dengan serangan itu, ditembak di kaki dengan peluru karet.
"Anak-anak berlari menuju pintu darurat rumah sakit. Anggota staf yang akan pulang setelah giliran kerjanya ditembak. Mereka mengira stafnya adalah pengunjuk rasa," kata sanksi dikutip Senin (29/3/2021).
Penembakan itu terjadi di dekat pusat perawatan rawat jalan rumah sakit untuk pasien yang menderita masalah terkait jantung. Para pasien yang pun direlokasi oleh staf rumah sakit.
"Suara tembakan sangat keras. Istri saya yang sakit jantung sangat kaget dan ketakutan. Semua pasien sangat ketakutan, "kata saksi mata itu.
Tiga polisi menduduki lantai dasar rumah sakit. Sementara tentara mengepung rumah sakit dari luar selama setidaknya 30 menit
Sebelumnya, aparat yang dikendalikan junta militer juga menembaki para pelayat yang sedang memberikan penghormatan terakhir kepada salah seorang pendemo yang tewas. Dikutip Reuters, para pelayat melarikan diri saat peristiwa terjadi.
Kelompok advokasi Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik mencatat ada 12 korban tewas baru per Minggu. Tambahan ini menjadikan jumlah total warga sipil yang tewas sejak kudeta 1 Februari menjadi 459 orang.
Belum ada konfirmasi lebih lanjut dari junta militer. Makin banyaknya korban membuat kritik keras disuarakan Presiden AS Joe Biden.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gawat! Negara Tetangga RI Ini Terancam Perang Saudara
