Tekan Emisi, Pemerintah Siapkan Aturan Nilai Ekonomi Karbon
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah akan melakukan uji coba perdagangan karbon demi menekan emisi. Untuk mengatur jalannya perdagangan karbon ini, pemerintah kini tengah menyiapkan mekanisme pelaksanaannya berupa Peraturan Presiden.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya.
Siti mengatakan, Perpres ini akan mengatur tentang penyelenggaraan nilai ekonomi karbon untuk pencapaian target emisi dan pengendalian emisi karbon dalam pembangunan nasional. Draf Perpres menurutnya kini sudah dalam tahap finalisasi dan diharapkan bisa segera disahkan.
"Mekanisme ini bentuk instrumen nilai emisi karbon atau carbon pricing. Saat ini sudah dalam taraf final proses untuk terbitnya Perpres," ungkapnya dalam acara 'Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi 2021', Kamis (18/03/2021).
Dia mengatakan, uji coba perdagangan karbon ini sebagai bentuk pemberian insentif kepada pelaku usaha agar turut berperan mengendalikan emisi karbon dari setiap aktivitas usahanya sesuai dengan standar emisi.
Menurutnya, setelah Perpres tentang Nilai Ekonomi Karbon (NEK) ini terbit, uji coba perdagangan karbon akan sangat membantu dalam pengembangan mekanisme pengendalian emisi nasional.
"Kita wajib bisa kendalikan tingkat emisi dari sektor energi jika mau capai target emisi dan berikan kontribusi pada upaya dunia menjaga pemanasan global tidak lebih dari 2 derajat Celsius, sehingga dampak perubahan iklim yang sudah kita rasakan bisa dikelola dengan baik," tuturnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, pengendalian tingkat emisi juga tidak boleh merugikan pembangunan, melainkan harus menjadi pembangunan berkelanjutan. Pemanfaatan nilai ekonomi karbon menurutnya merupakan langkah inovatif pengendalian emisi dengan biaya efektif.
"Sektor energi tengah menuju transisi energi, berbagai disrupsi teknologi, baik di bidang penyediaan maupun pemanfaatan energi, memungkinkan transisi energi ke arah lebih bersih," jelasnya.
Siti menyebut, pemanfaatan instrumen nilai ekonomi karbon mendorong percepatan transisi energi. Sifat instrumennya memberikan manfaat ekonomi bagi mereka yang tingkat emisinya masih rendah.
"Sebaliknya, memberikan kerugian bagi yang boros dan tidak pedulikan tingkat emisi gas rumah kaca," ucapnya.
[Gambas:Video CNBC]
Kendalikan Emisi, RI Mulai Gencarkan Perdagangan Karbon
(wia)