
Ramalan & Skenario Ekonomi RI Tumbuh 5% di 2021, Percaya??

Namun, apakah proyeksi Bappenas itu masuk akal? Atau terlalu percaya diri?
Kalau berdasarkan pandangan pelaku pasar, proyeksi Bappenas masih terlalu tinggi. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia menghasilkan angka proyeksi 4,15% untuk pertumbuhan ekonomi 2021.
Mirae Asset, misalnya, memperkirakan pertumbuhan ekonomi Ibu Pertiwi tahun ini di 3,85%. Turun dibandingkan proyeksi sebelumnya yaitu 4,15%.
"Memasuki kuartal I-2021, kami memperkirakan kontraksi ekonomi Indonesia masih berlanjut. Di sisi suplai, ada perbaikan yang tercermin dari peningkatan angka Purchasing Managers' Index (PMI). Namun di sisi permintaan, ini yang mash lemah karena pandemi yang belum terkendali," sebut Anthony Kevin, Ekonom Mirae Asset, dalam risetnya.
Sementara Helmi Arman, Ekonom Citi, juga memberikan proyeksi yang lebih pesimistis terhadap prospek perekonomian Indonesia. Citi memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini sebesar 3%, lebih kecil ketimbang proyeksi sebelumnya yaitu 3,6%.
"Pemulihan konsumsi rumah tangga untuk sektor dengan dampak ikutan (multiplier effect) tinggi seperti pariwisata dan akomodasi sepertinya lebih lemah dari perkiraan. Investasi memang membaik pada kuartal IV-2020, tetapi masih di bawah level pra-pandemi.
"Proses normalisasi permintaan domestik berjalan lambat. Kami perkirakan pertumbuhan permintaan kredit ke teritori positif akan makan waktu sehingga kami melihat tidak akan ada kenaikan suku bunga acuan sampai akhir tahun," jelas Helmi.
Helmi menambahkan, laju vaksinasi anti-virus corona saat ini masih perlu dipacu lebih kencang lagi untuk menciptakan herd immunity sehingga hidup bisa normal kembali. Pemerintah punya target untuk meraih herd immunity pada akhir kuartal I-2022, atau paling cepat akhir 2021. Untuk mencapai target itu, Helmi memperkirakan butuh vaksinasi 750.000-1,2 juta dosis per hari.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)