Kisruh Tak Kelar-kelar, Ekspor RI ke Myanmar Anjlok!

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
15 March 2021 16:47
Anti-coup protesters practice a defense formation with makeshift shields during a demonstration in Yangon, Myanmar, Saturday, March 13, 2021. Security forces in Myanmar on Saturday again met protests against last month's military takeover with lethal force, killing at least four people by shooting live ammunition at demonstrators. (AP Photo)
Foto: AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Kisruh Myanmar pasca kudeta Junta militer membawa dampak signifikan terhadap nilai ekspor Indonesia pada Februari 2021.

Nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Myanmar pada Februari 2021 mengalami penurunan sebesar US$ 52,8 juta (mtm). Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala BPS Suhariyanto pada Senin (15/3/2021).

"Melihat yang terjadi di Myanmar sekarang, bisa dipahami kalau ekspor Myanmar mengalami penurunan," tuturnya.

Selain ke Myanmar, Indonesia juga mencatatkan penurunan ekspor ke beberapa negara lain, yakni ke India sebesar US$ 178 juta. Ekspor ke China juga turun US$ 96,2 juta, ekspor ke Spanyol turun US$ sebesar 75,5 juta, dan Singapura US$ 49,7 juta.

Adapun aktivitas ekspor nonmigas Indonesia yang mengalami peningkatan pada Februari 2021 yakni Taiwan dengan nilai US$ 217,4 juta, Amerika Serikat US$ 186,7 juta, Swiss US$ 37,5 juta, Belanda US$ 37 juta dan Turki US$ 36,8 juta.

Ekspor nonmigas menyumbang 94,29% dari total ekspor Januari-Februari 2021. Sektor pertanian pada Januari-Februari 2020 secara tahunan (year on year/yoy) mengalami pertumbuhan 8,81%. Sementara industri pengolahan juga tumbuh 10,29%, tambang dan lainnya meningkat 12,19%. Ekspor migas juga meningkat 7,6% dibandingkan Januari-Februari 2020.

Neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar US$2,01 miliar, dengan total nilai ekspor sebesar US$15,27 miliar dan impor US$13,26 miliar.

Kinerja ekspor tersebut tercatat tumbuh sebesar 8,56% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara kinerja impor tercatat meningkat lebih tinggi, yaitu 14,89% dibandingkan dengan Februari tahun lalu.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Kudeta di Myanmar, Ekspor RI Terancam?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular