
200 Pendemo Myanmar Terkurung di Apartemen Dikepung Junta

Jakarta, CNBC Indonesia - Ratusan pengunjuk rasa anti-kudeta 'dibarikade' oleh pasukan keamanan Myanmar di gedung apartemen di Yangon. Mereka diketahui menggelar protes secara damai, pada Senin (8/3/2021).
Menurut laporan PBB, pasukan keamanan memblokir gerak-gerik sekitar 200 pengunjuk rasa agar tidak meninggalkan sebuah area di Sanchaung yang berada di pusat bisnis itu. Seorang wartawan AFP melaporkan adanya pukulan keras yang terdengar dari daerah tersebut dan laporan langsung Facebook menunjukkan suara teriakan berulang-ulang.
"Saya baru saja kabur dari Sanchaung," tulis Maung Saungkha, seorang aktivis, di Twitternya.
"Hampir 200 pengunjuk rasa muda masih diblokir oleh polisi dan tentara di sana. Masyarakat lokal dan internasional perlu membantu mereka sekarang!"
Sementara juru bicara kantor hak asasi PBB Liz Throssell mengatakan sekitar pukul 22:00 waktu setempat polisi mulai menembak dan melakukan penangkapan. Namun tidak jelas apakah mereka menangkap pengunjuk rasa yang terperangkap dalam apartemen itu atau demonstran lain yang baru tiba.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan pembebasan ke ratusan pengunjuk rasa Myanmar yang 'dibarikade'. Guterres) menyerukan pengekangan maksimum dan mendesak pembebasan yang aman bagi semua pendemo tanpa kekerasan atau penangkapan.
"Banyak dari mereka yang terperangkap adalah perempuan yang melakukan aksi damai dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional," kata ," kata juru bicara Stephane Dujarric, dikutip dari AFP.
"Kami menyerukan kepada semua untuk menghormati hak kebebasan berkumpul dan berekspresi rakyat Myanmar saat mereka berdemonstrasi secara damai dan mengungkapkan harapan serta keinginan mereka untuk masa depan negara mereka.
Myanmar berada dalam kekacauan sejak kudeta 1 Februari yang menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi dan memicu protes massa terhadap junta militer baru. Polisi dan militer menanggapi dengan tindakan keras yang semakin brutal terhadap para demonstran, dengan lebih dari 50 orang tewas dan hampir 1.800 ditangkap.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Myanmar Membara Lagi, Pro Junta Militer Diserang Granat