Energi Fosil Tenggelam 20 Tahun Lagi, Ini Nasib BBM Pertamina

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
04 March 2021 18:35
Kilang Pertamina (Dok. Pertamina)
Foto: Kilang Pertamina (Dok. Pertamina)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sektor energi tengah mengalami masa transisi, di mana dunia mulai beramai-ramai berencana meninggalkan energi fosil dan beralih ke energi baru terbarukan (EBT). Di sektor transportasi, penggunaan bahan bakar fosil mulai ditekan dengan beralih ke mobil listrik.

Melihat kondisi ini, lalu bagaimana nasib PT Pertamina (Persero) sebagai perusahaan penyedia bahan bakar minyak (BBM)?

Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini menyebut saat ini energi fosil sudah mendekati masa 'sunset' (tenggelam). Bahkan, diperkirakan dalam kurun 20 sampai 30 tahun ke depan masa 'sunset' energi fosil ini akan terjadi. Untuk itu, pihaknya telah bersiap-siap menyiapkan bisnis BBM yang bisa diganti dengan produk lainnya.

"Fossil fuel mendekati 'sunset' next 20 atau 30 tahun barangkali. Untuk itu, kami siapkan produk tidak hanya BBM, tapi langsung petrokimia," paparnya dalam webinar 'Prospek BUMN 2021 Sebagai Lokomotif PEN dan Sovereign Wealth Fund', Kamis (04/03/2021).

Ke depan, menurutnya Pertamina akan menggenjot produk lain selain BBM yakni dengan beralih memproduksi petrokimia. Oleh karena itu, kilang yang ada saat ini bakal ditingkatkan kualitasnya agar mampu memproduksi petrokimia.

Pertamina kini memiliki beberapa proyek kilang yang menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN). Proyek kilang BBM baru di Tuban, Jawa Timur, dan empat proyek kilang ekspansi (Refinery Development Master Plan/ RDMP), yakni kilang Dumai, Plaju, Cilacap, dan Balikpapan, serta kilang polypropylene Balongan.

Dia mengatakan, tujuan dari pembangunan proyek-proyek kilang ini salah satunya yaitu untuk menekan impor, sehingga mengurangi defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/ CAD).

"Proyek Strategis Nasional (PSN) Pertamina salah satunya untuk tekan Current Account Deficit (CAD). Selain itu, meminimalkan impor dan substitusi produk impor banyak juga petrochem dan crude," jelasnya.

Meski demikian, lanjutnya, banyak investor juga berminat untuk bekerja sama dan berinvestasi di bidang energi baru terbarukan perseroan.

"Beberapa proyek sedang kita kerjakan, di luar proyek geothermal yang memang sekarang sedang digarap Pertamina Geothermal Energy (PGE), ada gasifikasi, green diesel, green refinery dan katalis merah putih," ungkapnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ternyata Ini yang Bikin Investor Ogah Investasi Proyek Kilang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular