Jangan Ada Lagi Gayus-Gayus di Pajak, Itu Uang Rakyat!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
03 March 2021 09:41
Dollar-Rupiah
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) Sabki

Well, korupsi memang masalah yang belum bisa diberantas. Transparency International melaporkan Indeks Persepsi Korupsi (Corruption Perception Index) Indonesia pada 2020 mencatatkan skor 37, turun dari tahun sebelumnya yaitu 40. Indonesia menempati peringkat ke-102 dari 180 negara.

Masih dari Transparency International, pada 2019 lembaga itu melakukan survei di sejumlah negara Asia Tenggara yaitu Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Thailand, dan Vietnam. Hasilnya cukup mengkhawatirkan.

"Hampir separuh dari total responden menyatakan bahwa tingkat korupsi di negara mereka semakin tinggi dalam 12 bulan terakhir. Paling tinggi terjadi di Indonesia, nyaris tujuh dari 10 orang menyatakan korupsi semakin menjadi-jadi," tulis laporan berjudul People's Experiences of Corruption: Implications for Business in South-East Asia tersebut.

Suap, uang rokok, uang kopi, atau apalah namanya jadi sesuatu yang gampang ditemui di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Laporan Transparency International mencatat rata-rata 40% responden pernah membayar uang sogokan.

"Kami menemukan dua dari lima orang pernah membayar suap dalam 12 bulan terakhir saat berhubungan dengan pelayanan publik. Paling tinggi terjadi di Vietnam, di mana dua pertiga (65%) responden membayar suap. Sementara di Indonesia angkanya adalah 32%," lanjut laporan Transparency International.

Kemudian, institusi mana yang dinilai paling korup? Survei di enam negara Asia Tenggara menunjukkan bahwa kepolisian adalah lembaga yang dipandang korup dengan jawaban responden yang mencapai 55%. Peringkat kedua diduduki institusi pemerintahan (42%) dan kemudian kehakiman, pemerintah daerah, dan pajak mendapat skor 36-39%.

Halaman Selanjutnya --> Pajak Keropos, APBN Runtuh!

(aji/aji)
Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular