
Heboh Kedubes RI Diserbu Demo Myanmar, Dituding Dukung Junta

Sementara itu saat dikonfirmasi CNBC Indonesia Juru Bicara Teuku Faizasyah mengatakan sudah mendapatkan informasi soal demonstrasi. Namun ia menegaskan hal ini karena kesalahpahaman.
"Sudah ada informasi terkait demonstrasi tersebut. Tampaknya ada kesalah fahaman di sana atas berita di Reuters terkait rencana aksi dalam konteks ASEAN bagi satu solusi masalah Myanmar," tegasnya melalui pesan singkat.
"Sementara posisi nasional Indonesia sudah sangat jelas, bisa dilihat lagi saat Ibu Menlu berbicara di Brunei terkait Myanmar."
Dalam pertemuan daring dengan wartawan, ia pun kembali menegaskan ini. Menurutnya tak ada plan of action itu.
"Apa yang dituliskan (Reuters) sebagai salah satu plan of action, dalam kesempatan ini saya secara tegas membantah adanya satu plan action," kata Teuku dalam perempuan daring pada Selasa (23/2/2021) sore.
"Faktanya sekarang Ibu Menlu sedang menyamakan persepsi, mengumpulkan pandangan dari menlu-menlu ASEAN lainnya, sebelum satu pertemuan spesial dari menlu-menlu ASEAN dapat dilaksanakan," lanjutnya.
Menurut Teuku, sejak awal Indonesia berada pada posisi yang sama. Sedari awal adanya perkembangan politik di Myanmar, Indonesia sudah mengeluarkan satu pernyataan jelas, yakni RI sangat prihatin atas perkembangan politik di sana.
Indonesia, tegasnya, juga menghimbau Myanmar dapat penggunaan prinsip-prinsip yang terkandung dalam piagam ASEAN. Di antaranya komitmen pada hukum, kepemerintahan yang baik, prinsip-prinsip demokrasi, dan pemerintahan yang konstitusional.
"Indonesia menggarisbawahi bahwa perselisihan-perselisihan terkait hasil pemilihan umum kiranya dapat diselesaikan dengan mekanisme atau hukum yang tersedia," ujarnya.
Selain itu, kata Teuku, Indonesia juga mendesak semua pihak di Myanmar untuk menahan diri dan mengedepankan pendekatan dialog dalam mencari jalan keluar dari berbagai permasalahan yang ada. Sehingga tidak semakin memperburuk situasi di Myanmar.
Halaman 3>>
(sef/sef)