
Ada Lagi Raksasa Migas Merugi, Kini ENI Italia Rugi Rp 146 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa energi Italia, ENI, pada hari ini, Jumat (19/02/2021) mengumumkan perusahaan membukukan kerugian bersih 8,6 miliar euro atau sekitar US$ 10,4 miliar atau setara Rp 145,6 triliun (asumsi kurs Rp 14.000 per US$) pada 2020.
Seperti raksasa migas lainnya, kerugian ini akibat pandemi virus Corona yang menekan harga minyak dan gas bumi, serta permintaan minyak global.
Mengutip AFP, Jumat (19/02/2021), analis yang disurvei FactSet memperkirakan perusahaan akan melaporkan rugi bersih 7,6 miliar euro pada 2020, setelah mencetak laba bersih sebesar 148 juta euro pada 2019.
Pada kuartal keempat 2020 saja, ketika ekonomi mulai pulih dari buruknya kondisi di awal tahun karena pengetatan mobilitas guna mengunci penyebaran virus Covid-19 ini, ENI membukukan kerugian bersih sebesar 725 juta euro, sekali lagi lebih buruk dari yang diharapkan.
Bila tidak memasukkan sejumlah pos tertentu, ENI mengatakan kerugian bersih pada 2020 sebesar 742 juta euro, tetapi membukukan keuntungan kecil sebesar 66 juta euro pada kuartal keempat.
"Guncangan dari pandemi memicu jatuhnya harga dan margin keuntungan untuk bahan baku," kata perusahaan itu, dikutip dari AFP, Jumat (19/02/2021).
Pada April tahun lalu, harga minyak bahkan sempat negatif pada satu titik, tetapi kini telah mencapai di atas US$ 60 per barel akibat kombinasi pengurangan produksi dan peningkatan permintaan.
Pendapatan ENI pada 2020 turun menjadi hanya di bawah 44 miliar euro, jauh di bawah perkiraan analis sebesar di bawah 56 miliar euro.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wah, Akhir 2020 ENI Bakal Gantikan Chevron di Proyek IDD
