Wah, Akhir 2020 ENI Bakal Gantikan Chevron di Proyek IDD

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
06 November 2020 11:13
Perusahaan minyak asal Italia, Eni S.p.A. Ist
Foto: Perusahaan minyak asal Italia, Eni S.p.A. Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan pengalihan pengelolaan (operatorship) proyek gas laut dalam Indonesia Deep Water Development (IDD) di Kutai Basin, lepas pantai Kalimantan Timur, kepada ENI, perusahaan minyak asal Italia, dari Chevron Indonesia Company Ltd tuntas pada akhir tahun ini.

Hal tersebut disampaikan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto kepada wartawan di Jakarta, Jumat (06/11/2020).

Dwi mengatakan, saat ini Chevron dan ENI tengah melakukan finalisasi segala sesuatunya terkait proyek IDD ini.

"Insya Allah akhir tahun ini kita targetkan clear dari Chevron ke yang baru, ENI. ENI adalah kandidat menggantikan Chevron di IDD. Sekarang proses finalisasi hal-hal yang dibutuhkan antara Chevron dan ENI," tuturnya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (06/11/2020).

Dwi juga sempat mengungkapkan kemungkinan besar ENI menjadi pengganti Chevron dalam mengembangkan proyek IDD ini karena Gendalo Hub dan Gehem Hub yang merupakan bagian besar dari Proyek IDD ini lokasinya berdekatan dengan Lapangan Jangkrik, Blok Muara Bakau yang dikelola ENI.

Dengan demikian, fasilitas produksi bisa disambung dan digunakan bersama, sehingga diharapkan dapat menekan nilai investasi proyek.

"Kalau itu terjadi, misalnya ENI menggantikan Chevron, kami melihat beberapa hal positif karena bisa menurunkan investasi dari fasilitas produksinya karena bisa mengkoneksikan Lapangan Jangkrik yang sekarang sudah dimiliki ENI," tuturnya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI secara virtual pada Rabu (30/09/2020).

Proyek IDD yang dikelola Chevron Indonesia Company Ltd terdiri dari Lapangan Bangka, Gendalo Hub dan Gehem Hub. Chevron telah memproduksi gas dari Lapangan Bangka mulai Agustus 2016 dengan kapasitas produksi hingga 110 mmscfd.

Namun untuk pengembangan Gendalo dan Gehem Hub, hingga saat ini masih belum juga dioperasikan. Chevron pun telah memutuskan bahwa proyek IDD ini tidak dapat bersaing dalam portofolio global perusahaan dan kini sedang mengevaluasi kepemilikan dan pengoperasian 62% sahamnya di proyek IDD ini.

Berdasarkan data SKK Migas, saat ini proyek ini sedang dalam tahap proses evaluasi persetujuan revisi Rencana Pengembangan (Plan of Development/ POD ) I dan juga proses evaluasi usulan perpanjangan Blok Rapak dan Blok Ganal.

Bila Gendalo dan Gehem Hub ini beroperasi, maka diperkirakan bisa menghasilkan gas sebanyak 844 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan 27.000 barel minyak per hari.

Hingga saat ini SKK Migas masih menargetkan proyek ini secara keseluruhan bisa beroperasi pada kuartal keempat 2025. Adapun nilai proyek ini diperkirakan sebesar US$ 6,98 miliar.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Chevron Cabut, Raksasa Migas Italia Garap Proyek IDD Rp70 T?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular