
Ekonomi Dunia Masih Rapuh, Serapuh Hatimu...

Seperti tahun lalu, dunia masih dibuat kalang-kabut dengan pandemi virus corona. Bahkan ada tendensi penyebaran virus yang awalnya mewabah di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China ini semakin parah.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, jumlah pasien positif corona di seluruh negara per 1 Februari 2021 adalah 102.584.351 orang. Bertambah 444.580 orang dibandingkan hari sebelumnya.
Sementara jumlah pasien meninggal tercatat sebanyak 2.222.647 orang. Bertambah 10.885 orang dari hari sebelumnya.
Artinya, rasio kematian (mortality rate) akibat virus corona adalah 2,17%. Angka ini di atas rerata 14 hari terakhir yang sebesar 2,15%.
Perkembangan ini membuat berbagai negara meningkatkan kewaspadaan. Kebijakan pembatasan sosial (social distancing) diperketat sehingga masyarakat semakin sulit untuk melakukan aktivitas dan mobilitas dengan normal.
Di Indonesia, pemerintah menambah durasi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Semestinya PPKM selesai 25 Januari 2021, tetapi diperpanjang karena belum ada tanda-tanda penurunan kasus positif.
Sementara di Jepang, pemerintahan Perdana Menteri Yoshihide Suga kemungkinan akan memperpanjang status darurat di ibu kota Tokyo dan wilayah-wilayah di sekitarnya. Langkah ini ditempuh untuk menekan jumlah kasus positif sehingga Negeri Matahari Terbit bisa menyelenggarakan Olimpiade yang seharusnya digelar tahun lalu.
"Kami akan melakukan respons tergantung dari perkembangan di sisi medis. Kasus baru memang menurun, tetapi kewaspadaan tetap harus dijaga," tegas Katsunobu Kato, Sekretaris Kabinet Jepang, seperti dikutip dari Reuters.
Berbagai pembatasan yang masih berlaku tersebut terasa dampaknya oleh sektor manufaktur. Pekerja yang datang ke pabrik dibatasi agar tetap bisa menjaga jarak. Kedatangan bahan baku dan barang modal untuk proses produksi pun terhambat.
(aji/aji)