Prediksi Terbaru Kapan Pandemi Covid Berakhir & Hidup Normal

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
02 February 2021 07:59
Dokter memperagakan proses vaksinasi saat simulasi pemberian vaksin di Puskesmas Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10). Pemerintah Kota Depok akan menggelar simulasi pemberian vaksin corona. Pemberian vaksin idealnya sebanyak 60 persen dari jumlah penduduk Kota Depok. Adapun yang hadir bukanlah warga sungguhan yang hendak divaksin. Hanya perwakilan dari Pemkot Depok saja. Terdapat sejumlah tahapan alur yang akan diterapkan Pemerintah Kota Depok dalam pemberian vaksin. Orang yang masuk dalam kriteria mendapat vaksin akan diundang untuk datang ke puskesmas. Nantinya mereka duduk di ruang tunggu dengan penerapan protokol kesehatan. Mereka kemudian menunggu giliran dipanggil petugas. Setelah itu masuk ke ruangan untuk disuntik vaksin. Orang yang telah divaksin akan diregistrasi petugas guna memantau perkembangannya secara berkala.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Simulasi pemberian vaksin Covid-19 di Puskesmas Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Masyarakat bisa kembali hidup normal seperti sebelum pandemi Covid-19 diprediksi bisa terjadi dalam dua atau tiga tahun lagi. Salah sebabnya terkait pendistribusian vaksin di seluruh dunia.

Namun masih ada peringatan di balik informasi itu. Menurut Asisten Profesor Global Health Policy di London School of Economics Clare Wenham, pandemi Covid-19 tidak akan usai hingga populasi dunia terlindungi dari infeksi sebelum vaksin disuntikkan.

"Pandemi ini tidak akan berakhir hingga benar berakhir secara global," ungkapnya, dikutip News Sky, Selasa (2/2/2021).

Dia mengatakan jika menurut data baru semua manusia akan disuntik vaksin Covid-19 pada 2023 atau 2024. Ini karena butuh waktu untuk memproduksi dan mendistribusikan vaksin bagi miliaran penduduk dunia.

"Dan mendistribusikannya saat ini mungkin akan membawa kita kembali normal lebih cepat lagi," kata Clare.

Clare mengingatkan meski vaksin sudah disuntikkan jaga jarak harus tetap dilakukan. Alasannya, virus corona dari luar tetap ada dan disuntik vaksin bukan berarti membuat tubuh kebal Covid-19, peluang terinfeksi masih ada tetapi risikonya lebih kecil ketimbang yang belum divaksin.

Informasi saja, World Health Organization (WHO) mencatat ada lebih dari 200 vaksin yang dikembangkan di seluruh dunia. Sebanyak 12 vaksin masuk uji klinis tahap akhir.

Saat ini ada beberapa vaksin yang sudah mendapatkan izin penggunaan darurat di beberapa negara. Yakni, Sinovac, Sinopharm, AstraZeneca, Sputnik V, Moderna, dan Pfizer/BioNTech.


(roy/roy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pasok Chip AI, Samsung Teken Kontrak USD 16,5 M Dengan Tesla

Next Article Vaksin Corona Ditemukan, Belum Tentu Kembali Hidup Normal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular