
Virus Corona Menggerogoti US$ 22 Triliun 'Kue' Ekonomi Dunia

Jakarta, CNBC Indonesia - Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan pandemi covid-19 akan memangkas US$ 22 triliun dari PDB global selama 2020-2025.
Meski ekonomi global diperkirakan akan mengalami kebangkitan pada 2021. Namun, krisis pandemi covid-19 menyebabkan kerusakan parah ekonomi dunia dalam jangka panjang seperti disampaikan oleh Kepala Ekonom IMF Gita Gopinath, Selasa (26/1) seperti dikutip dari AFP.
"Sebanyak US$ 22 triliun kerugian output kumulatif yang diproyeksikan selama 2020 hingga 2025," kata Gopinath.
Sebelumnya Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB menyatakan bahwa dunia saat ini menghadapi krisis ekonomi yang sangat buruk akibat pandemi Covid-19. Dalam forum World Economic Forum (WEF) yang berlangsung sejak Senin (25/1/2021), Sekjen PBB Antonio Guterres menyatakan bahwa dunia saat ini berada pada kondisi yang sangat mengkhawatirkan.
"Lebih dari 2 juta orang telah meninggal, dan kami berada dalam krisis ekonomi terburuk selama hampir satu abad," kata Guterres dikutip dari Tass. "Pemerintah, organisasi internasional, sektor swasta dan masyarakat sipil perlu bekerja sama."
Organisasi Perburuhan Dunia (ILO) yang berada dalam naungan PBB, tercatat sekitar 8,8% jam kerja hilang di dunia selama 2020.
Jumlah ini setara dengan 255 pekerjaan penuh waktu yang hilang. Dilaporkan bahwa daerah yang terdampak sangat buruk dalam hilangnya pekerjaan ini adalah Amerika Latin, Kepulauan Karibia, Eropa Selatan, dan Asia Tenggara.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Breaking: Ramalan Terbaru IMF untuk Indonesia, Semua Positif!