Bahaya Ibu-ibu, Pedagang Daging Sapi Mogok Mulai Hari Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Pedagang daging di kawasan Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) berencana melancarkan aksi mogok jualan mulai hari ini, Rabu (20/1) sampai tiga hari ke depan. Aksi ini merupakan protes kepada pemerintah karena tingginya harga daging sapi di pasar sejak awal tahun.
Demi menekan harga, Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) menggelar pertemuan dengan Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) di kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Selasa (19/1/2021). Pertemuan atas inisiasi itu merupakan titik temu dari permasalahan lonjakan harga sapi.
"Dalam dialog yang difasilitasi pemerintah itu, nggak ada titik temu antara perspektif pedagang yang mengalami kerugian dengan importir. Alasan dia nggak bisa berikan nilai tawar yang diberi pedagang. Alasan yang disampaikan dia juga mengalami kerugian yang sama diderita pengecer karena barang sapi itu dari Australia sebagai negara eksportir," ujar Ketua APDI Asnawi kepada CNBC Indonesia, kemarin malam usai melakukan dialog.
Pertemuan itu baru ada setelah kenaikan harga sapi terjadi setelah dua hingga tiga bulan terakhir. Mulanya pedagang sapi eceran berharap ada titik temu dengan harga yang menurun dari importir. Namun hal itu itu tidak mendapat respon positif dari pihak sektor hulu.
"Dia sendiri mendapat harga yang sangat tinggi, nggak mungkin jual di bawah standar harga yang dia beli. Akhirnya satu sama lain nggak nemu. Kalau pemerintah masih standardisasi ketetapan harga harus di bawah ketentuan yang berlaku, maka otomatis satu sama lain gulung tikar," kata Asnawi.
Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengungkapkan soal kabar ini. Ia menyatakan telah mendapat tembusan surat edaran Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) bernomor 08/A/DPD-APDI/I/2021 yang memuat rencana mogok jualan daging sapi.
"Tembusan suratnya sudah dikirimkan, hasil rapat internal mereka memutuskan untuk menutup dagangan, tidak berjualan, tiga hari di Jabodetabek," katanya seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Ia mengatakan para pedagang di bawah bendera APDI juga berencana menutup aktivitas pemotongan sapi hidup di Rumah Potong Hewan (RPH). Begitu juga dengan aktivitas perdagangan daging beku di distributor.
"Jadi, nanti kalau pembeli datang (ke pasar), itu mereka tidak ada sama sekali. Yang lebih mengkhawatirkan lagi, di RPH-nya juga disetop," katanya.
Ia mengungkapkan IKAPPI sebenarnya menghargai keputusan para pedagang daging sapi. Sebab, aksi mogok ini merupakan langkah konkret mereka untuk memprotes langsung pemerintah karena harga daging sapi naik tinggi sejak awal tahun.
Menurut catatannya, harga daging sapi murni berada di atas Rp 120 ribu per kilogram (kg) dalam beberapa hari terakhir. Padahal, biasanya harga cuma di kisaran Rp 110 ribu sampai Rp 114 ribu per kg.
Begitu juga dengan harga daging sapi bagian paha belakang yang normalnya hanya sedikit di atas Rp100 ribu per kg. Tapi, beberapa hari sempat memuncak ke Rp126 ribu per kg.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alamak! Pedagang Daging Sapi Mogok, Harga Siap-Siap Terbang
