
Butuh RS Buat Pasien Covid? Wisma Atlet Masih Ada 1.035 Bed

Jakarta, CNBC Indonesia- Kapasitas Rumah Sakit Darurat Covid-19 DKI Jakarta kini telah mencapai 82,73% sebagai imbas libur akhir tahun. Dibandingkan minggu-minggu sebelumnya terjadi 20% lonjakan dari biasanya, dan kini kecenderungannya banyak pasien yang bergejala sedang hingga berat.
Koordinator RS Darurat Covid-19 Mayjen TNI dr. Tugas Ratmono mengatakan telah mengantisipasi lonjakan pasien dari sebelum akhir tahun, namun saat ini justru banyak pasien dengan gejala sedang yang dirawat. Pasien tanpa gejala (OTG) saat ini dirawat di tower 8-9 di Pademangan, dan lokasi Kemayoran dikhususkan untuk pasien bergejala.
"Hunian saat ini 82,73% pasien kami saat ini 4.959 dari bed yang disiapkan 5.994 jadi tinggal 1.035 bed yang ada. Ini terdiri dari gejala ringan dan sedang, dan bahkan ada gejala berat yang kami akan rujuk ke RS rujukan di jakarta, tp memang tidak mudah. banyak yang mulai banyak bergejala berat kita rawat disana," kata Mayjen Tugas, Senin (18/01/2021).
Saat ini RS Darurat Wisma Atlet juga menyiapkan ICU transisi seiring meningkatnya pasien dengan gejala berat. Mayjen Tugas menyebutkan sudah ada 20 tempat tidur untuk ICU transisi dan 27 HCU, dan 94 untuk IGD, serta menambahkan SDM.
"Otomatis ditambah, kita sudah rencanakan sampai 400 perawat. Saat ini hampir beberapa hari sekali kita tambahkan perawat datang 100-80 perawat dan dokter ditambahkan, dan tenaga non medis ditambahkan, dan tenaga laboratorium, dan farmasi ditambahkan, dan penambahan bagian limbah," katanya.
Meski kini menyediakan ICU, dia menambahkan RS Darurat hingga saat ini masih ditugaskan menangani pasien gejala ringan dan sedang. Yang menjadi masalah adalah ketika pasien dengan gejala berat tidak segera mendapatkan RS rujukan sehingga harus sementara waktu dirawat di ICU Transisi
"Banyak pasien penambahan sedang dan berat dan ini konsekuensi dari situasi yang ada. Kalau masih harus menunggu setelah merujuk, ini harus pelayanan standar walau hanya transisi," kata dia.
Dengan penambahan yang melonjak setiap harinya, dia menegaskan sebanyak apapun menambahkan fasilitas kesehatan tidak akan selesai menangani secara keseluruhan. Dia mengharapkan masyarakat patuh pada protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun untuk mencegah penularan.
"Kita punya bed 5.900 dan masih bisa ditambah, ini tidak cukup kalau penambahan dari masyarakat tinggi. Ini penting untuk bersama memerangi covid-19 dan melakukan pemutusan rantai penularan," ujarnya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Baik! Kasus Sembuh Corona di Wisma Atlet Capai 10.000
