
Sejuta Mimpi di Patimban, Kalahkan Shanghai & Samai Roterdam

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelabuhan Patimban diharapkan menjadi penopang kegiatan perdagangan dalam - luar negeri, untuk menyongsong Indonesia emas 2045. Pelabuhan ini juga diharapkan mendorong ekonomi Provinsi Jawa Barat.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan kedepan pembangunan Pelabuhan Patimban menjadi skala internasional, yang mampu melayani peti kemas 7,5 juta teus. Dengan bersinergi Pelabuhan Tanjung Priok Indonesia dapat mengalahkan Shang Hai dan Singapura.
"Suatu niat bangsa membuat Pelabuhan dan nilai fungsi ekonomis yang baik. Patimban sebagai world connecting port," katanya di Public Expose Pelabuhan Patimban, Kamis (7/1/2021).
Selesainya terminal otomotif tahap I akan segera segera disusul terminal peti kemas pada Desember mendatang. Sehingga dapat memulai sinergi dengan Pelabuhan Tanjung Priok dengan prinsip efisiensi biaya dan waktu.
"Akses jalan juga akan selesai pada tahun ini," kata Budi.
Desain Pelabuhan di lepas pantai terhubung dengan jembatan dengan kapasitas kontainer 7,5 juta teus di 2027. Selain itu, pelabuhan ini juga bisa menampung 600 ribu completely built up (CBU) untuk terminal otomotif. Didukung area pergudangan, area kontainer, perkantoran 500 hektar. Dan pengembangan Kawasan Pendidikan, hiburan.
Budi menjelaskan pembangunan Pelabuhan ini dilakukan dengan pembiayaan dari Pemerintah Jepang melalui Official Development Assistance (ODA). Kedepan Pelabuhan ini dikelola oleh kerja sama Pemerintah dan swasta dengan Skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) melalui Konsorsium Patimban dari CT Corp Infrastruktur Indonesia, PT Indika & Support Services, PT U Connectivity Services, dan PT Terminal Petikemas Surabaya.
"Dengan dikelola pemerintah dan swasta, diharapkan dwelling time atau lama pembongkaran peti kemas di pelabuhan bisa berkurang dan bisa berkontribusi terhadap ekonomi nasional secara signifikan," katanya.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, menargetkan ada 1 juta penduduk yang akan tinggal di kota Patimban dengan mayoritas pekerjaan di bidang kemaritiman.
"Diharapkan kota Patimban menjadi kota wisata yang bisa menyamai Kota Pelabuhan lain seperti Rotterdam (Belanda) dan Yokohama (Jepang)," katanya.
Kota Patimban merupakan salah satu dari 13 pengembangan kota baru yang akan dibangun pada Kawasan Segitiga Rebana (Cirebon-Patimban-Kertajati).
Kawasan metropolitan Rebana merupakan wilayah Utara/Timur laut Provinsi Jawa Barat yang meliputi tujuh daerah, yakni Kabupaten Sumedang, Majalengka, Cirebon, Subang, Indramayu, dan Kuningan serta kota Cirebon.
Metropolitan Rebana adalah kota metropolitan ketiga yang akan dimiliki Jawa Barat. "Pertama di Bodebek, kedua Bandung Raya, ketiga di Metropolitan Rebana," katanya.
Dengan adanya Kawasan Metropolitan Rebana diharapkan bisa menciptakan 5 juta lapangan pekerjaan, dan bisa menyumbang pertumbuhan ekonomi Jawa Barat 4%-5%.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Minta Penyelesaian Pelabuhan Patimban Dikebut Total!
