Pelabuhan Patimban

Nihil Asing, Ada 5 Calon Operator Pelabuhan Terbesar di RI

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
19 October 2020 18:50
Pelabuhan Patimban (Ist,Kemenhub)
Foto: Pelabuhan Patimban (Ist,Kemenhub)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tahapan lelang operator Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat sedang berlangsung. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bakal mengumumkan calon operator salah satu calon pelabuhan terbesar di tersebut pada Selasa (20/10/20) besok.

Informasi ini dikonfirmasi Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati, menjelaskan bahwa saat ini proses lelang sudah masuk pada tahap pra-qualifikasi (PQ). Tahap ini sudah tiba pada hari terakhir sebelum dilanjutkan pada tahapan berikutnya.

"Hari ini batas akhir dan sudah dievaluasi panitia. Sesuai jadwal besok diumumkan yang lolos PQ," kata Adita kepada CNBC Indonesia, Senin (19/10/20).

Adita pun menyebut jumlah perusahaan yang sudah mendaftar ikut seleksi pada tahapan PQ. Jumlahnya sebanyak 5 perusahaan, namun ia tak menyebutkan nama perusahaan yang dimaksud.

"Saat ini lelang sudah masuk tahap seleksi pra-qualifikasi, dan sudah ada 5 perusahaan yang mendaftar semuanya swasta nasional," ucapnya.

Setelah diumumkan para pemenang yang lolos seleksi, tahapan berikutnya adalah proposal Request for Proposal (RFP) hingga akhir November. Adita berharap pada akhir Desember 2020 ini sudah didapat pemenang lelang.

"Patimban akan jadi pelabuhan terbesar di Indonesia, diharapkan proses lelang ini akan mendapatkan operator terbaik yang bisa mengelola pelabuhan terbesar ini," ungkapnya.

Sebelumnya, sejumlah perusahaan baik BUMN maupun swasta menyatakan minat mengoperasikan Patimban. Direktur Utama PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR) Bani M.

Mulia buka-bukaan mengenai rencana perusahaan mengincar peluang untuk jadi operator Pelabuhan Patimban, sebagai salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia. Ia mengaku ada rencana membentuk konsorsium bersama perusahaan asal Jepang.

"Sejauh ini kami masih mendaftarkan minat sendiri sebagai Samudera Indonesia sendiri, belum terikat dalam konsorsium manapun. Namun rencananya akan bergabung dengan beberapa mitra dalam sebuah konsorsium. Ada perusahaan swasta nasional, dan ada juga perusahaan Jepang," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (24/9/20).

Sayangnya, dia enggan membocorkan nama-nama perusahaan yang bakal terlibat dalam konsorsium tersebut. Pihaknya masih menunggu kejelasan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengenai tahapan lelang operator Patimban sambil bernegosiasi dengan sejumlah perusahaan lain terkait konsorsium.


"Kami akan umumkan setelah ada kejelasan proses lelang dari Kemenhub," imbuh Bani M. Mulia.

Sementara itu, operator Pelabuhan Tanjung Priok, Pelindo II juga terang-terangan menyatakan minatnya untuk masuk bursa lelang operator Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat. Meskipun pemerintah membuka ruang bagi operator asing untuk masuk mengelola salah satu calon pelabuhan terbesar di Indonesia ini.

"Terkait Pelabuhan Patimban, IPC terus mencermati informasi dan kebijakan dari Kemenhub, sebagai pemilik proyek tersebut," ujar EVP Sekretariat Perusahaan Pelindo II Ari Santoso kepada CNBC Indonesia, Kamis (24/9/20).

Dia menjelaskan bahwa sebelumnya IPC diundang pada acara market confirmation oleh Kemenhub untuk menjalani tahapan prakualifikasi pada minggu ke-1 April 2020. Setelah menghadiri tahapan tersebut, pihaknya siap melanjutkan ke proses berikutnya.

"Untuk selanjutnya IPC siap mengikuti tahapan proses yang ada di Kemenhub dengan memperhatikan persyaratan dan ketentuan yang berlaku. Termasuk berkoordinasi jika ada dokumen pelengkap yang diperlukan," bebernya.

Pelabuhan Patimban bila sudah beroperasi penuh pada 2024-2027 akan memiliki kapasitas maksimal yaitu di atas 7 juta TEUs per tahun. Sedangkan saat ini untuk Pelabuhan Tanjung Priok sudah mencapai 8 juta TEUs, kapasitas maksimal yang bisa dikembangkan 10-12 juta TEUs per tahun.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potensi Ekonomi Pelabuhan Patimban

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular