Emiten Menara Grup Djarum Raih Dana Rp 481 M, Buat Apa?

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
06 January 2021 20:49
TOWR Raup Pendapatan Rp 3,03 Triliun
Foto: TOWR Raup Pendapatan Rp 3,03 Triliun (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten menara Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) mendapatkan pendanaan dari PT Bank Mizuho Indonesia senilai US$ 34,5 juta atau setara Rp 481 miliar dengan asumsi kurs Rp 13.945 per US$.

Dalam keterangan yang disampaikan Sekretaris Perusahaan, Irfan Ghazali, fasilitas pinjaman tersebut didapatkan melalui perjanjian fasilitas bergulir pada 30 Desember 2020. Perjanjian ini dilaksanakan oleh anak perusahaan, yakni PT Profesional Telekomunikasi Indonesia, PT Iforte Solusi Infotek, dan PT Komet Infra Nusantara.

"Tujuan atas perjanjian fasilitas adalah untuk mendukung kebutuhan modal kerja atau tujuan umum perusahaan PT Protelindo, PT Iforte Solusi Infotek, dan PT Komet Infra Nusantara," tulis Irfan, Rabu (6/1/2020) di keterbukaan informasi BEI.

Adapun, jangka waktu perjanjian tersebut sampai dengan 30 Desember 2021. Tidak ada dampak material terhadap operasional, hukum, maupun kondisi keuangan atau kelangsungan usaha yang terdampak dari transaksi ini.

"Perjanjian kredit ini juga tidak mengandung benturan kepentingan seperti dalam POJK 42 2020 tentang transaksi afiliasi dan benturan kepentingan," tulis manajemen TOWR.

Sebagai tambahan informasi, hingga akhir September 2020, perseroan mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp 1,90 triliun, naik 19,49% secarar tahunan dari Rp 1,59 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.

Sedangkan pendapatan perusahaan tumbuh 19,34% YoY menjadi sebesar Rp 5,55 triliun dari sebelumnya senilai Rp 4,65 triliun.

Perusahaan melalui anak usahanya PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) juga telah menyelesaikan pembelian 1.642 menara Base Transceiver Stations (BTS) dari PT XL Axiata Tbk (EXCL). Nilai pembelian tersebut mencapai Rp 2,21 triliun.

Transaksi tersebut merupakan rangkaian rencana penjualan menara milik XL Axiata yang sudah dilakukan sejak 7 November 2019. Transaksi ini dilakukan beberapa tahap, mulai dari 11 Februari 2020, lalu pada 2 Juni 2020 dan 1 Juli 2020.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ternyata Ini yang Jadi Alasan Saham BUMI Meroket

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular