
Beijing Lockdown Distrik karena Covid Meledak, Ini Faktanya

Jakarta, CNBC Indonesia - Beijing kini sedang dalam kondisi darurat corona (Covid-19). Sebagian wilayah di kota itu dikunci (lockdown).
Pada Selasa (29/12/2020), pemerintah mengumumkan akan menutup 10 area di Ibu kota. DilansirReuters,ada 16 kasus infeksi dan tiga kasus asimtomatik sejak 18 Desember.
"Enam kecamatan, tiga bangunan dan satu zona industri termasuk di antara kawasan yang dikunci," kata seorang pejabat kota Beijing pada konferensi pers.
"Pencegahan dan pengendalian Covid di ibu kota) perlu memulai mode darurat."
Semua pertemuan skala besar seperti pameran kuil dan acara olahraga dibatalkan. Jumlah penumpang transportasi umum juga dibatasi.
Kapasitas tempat hiburan juga turun hingga 75%. Beijing juga mendesak penduduk untuk tinggal di rumah selama liburan.
Pegawai negeri sipil juga dilarang bepergian dari 1 Januari hingga hari libur Imlek. Pertunjukan komersial dilarang mulai 1 Januari .
Sementara itu, belum diketahui secara pasti bagaimana kluster terbaru ini terjadi. Info mengatakan virus dibawa seorang penderita dari luar kota yang melakukan perjalanan bisnis dua kali ke Beijing.
Namun kluster terbanyak ada di Distrik Shunyi. Sebanyak 800.000 warga telah di tes sejak akhir pekan.
Selain Beijing, kota besar yang mencatatkan kenaikan kasus tertinggi adalah Shenzhen. Kota ini juga bersebelahan dengan Hong Kong.
Meski dianggap berhasil dalam menangani pandemi Covid-19, masih ada beberapa kasus-kasus kecil yang terjadi secara sporadis di negara itu.
Dari data Worldometers, China mencatat ada 24 kasus baru corona dan nol kematian. Saat ini ada 356 kasus aktif dengan enam serius.
Dari Desember 2019, corona sudah menginfeksi 87.027 warga China dan menyebabkan 4.634 kematian. Negara ini telah melakukan pengetesan pada 160 juta warga dari total populasi 1,4 miliar penduduk.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Beijing Lockdown Sebagian, Corona Meledak Lagi