
Rajin Keliling Eropa, Prabowo Dikabarkan Borong Misil Ukraina

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia via Kementerian Pertahanan dilaporkan telah menunjukkan intensinya untuk membeli misil dari Ukraina. Keinginan ini disampaikan Ukraina yang menyampaikan intensi pihak pemerintah RI di Jakarta untuk memborong rudal jelajah pantai.
Menurut laporan Defense Express yang dikutip Defence.blog, para pemimpin militer Indonesia dan Ukraina telah sepakat dalam menandatangani perjanjian untuk meningkatkan kerja sama militer mereka, termasuk intensi pembelian sistem pertahanan pesisir Ukraina terbaru, yang disebut Neptunus.
Kesepakatan ini diumumkan dalam nota kesepahaman antara kedua negara pada hari Jumat (25/12/2020) yang akan melibatkan penjualan sistem radar terbaru, rudal udara, dan sistem pertahanan pantai Neptun baru dengan rudal jelajah R-360.
Hingga saat ini CNBC Indonesia sedang menghubungi Duta Besar (Dubes) RI untuk Ukraina Yuddy Chrisnandi untuk mengonfirmasi hal ini. Namun sejauh ini belum ada penjelasan lebih lanjut mengenai hal ini
Neptun adalah sistem peluru kendali yang dirancang untuk digunakan melawan kapal dan kapal besar.
Menurut sumber terbuka, satu baterai Neptune termasuk enam peluncur USPU-360 dengan 24 rudal pembunuh kapal R-360.
Rudal R-360 memiliki berat 870 kg; berat hulu ledaknya adalah 150 kg; jangkauan peluncurannya hingga 280 km dan kecepatannya sekitar 900 km / jam.
Ia mampu mencapai ketinggian dari 3 m hingga 10 m di atas permukaan. Sistem ini secara bersamaan dapat meluncurkan hingga 24 rudal, yaitu salvo penuh 6 peluncur, dengan interval peluncuran dalam salvo dari 3 hingga 5 detik.
Selain itu rudal ini dapat ditemukan pada jarak hingga 25 km dari garis pantai, dan penyebarannya berlangsung hingga 15 menit.
Sistem Neptun dapat diintegrasikan dan diadaptasi ke sistem komando yang berjauhan. Hal ini dapat memperluas area pertahanan dan meningkatkan kemampuan tempur.
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto sebelumnya memang keliling ke berbagai negara dan rajin melobi beberapa negara seperti Prancis, Austria, dan Rusia agar mendapatkan alutsista seperti jet tempur sampai kapal selam.
Dengan Prancis, Prabowo menyatakan ketertarikannya untuk memboyong Jet Tempur Rafale.
Adapun dengan Rusia, Prabowo berencana untuk membeli Sukhoi Su-35 dan dengan Austria, menteri dari Partai Gerindra ini bernegosiasi untuk membeli Eurofighter Typhoon bekas Angkatan Udara Wina. F-15 dan F-18 diproduksi oleh perusahaan kedirgantaraan terkemuka AS, McDonnell Douglas dan Boeing.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan soal anggaran Kementerian Pertahanan di bawah pimpinan Prabowo Subianto, yang mencapai Rp 136,9 triliun dalam RUU APBN Tahun Anggaran 2021.
Sri Mulyani menjelaskan anggaran tersebut diperuntukkan untuk kebutuhan pemenuhan alat utama sistem pertahanan (alutsista) serta perawatannya. "Itu sesuai dengan prioritas Kemenhan dan melihat tidak deviasi besar (peningkatan anggaran)," ujar Sri Mulyani dalam penjelasan Nota Keuangan dan RAPBN 2021, Jumat (14/8/2020).
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pesawat Jatuh & Terbakar di Ukraina, 22 Orang Tewas
