
Link And Match Pendidikan Vokasi Harus Sesuai Potensi Daerah

Jakarta, CNBC Indonesia-Pendidikan vokasi dapat memberikan kontribusi positif pada perekonomian daerah dan masih ditingkatkan sesuai dengan potensi daerah masing-masing. Apalagi saat ini lembaga vokasi terdiri dari 17 ribu lembaga pelatihan, 14 ribu SMK, dan 2200 politeknik dan sekolah vokasi.
"Seandainya pelaksanaan Undang-Undang 23/2014 tentang pelimpahan kewenangan pengurusan SMK benar-benar dilakukan setiap daerah dan ada perubahan mindset yang baik oleh sekolah tentu saja link and match itu bisa dilakuan. Dimana katalisisnya bukan hanya dari pusat tapi ada peran daerah disana," kata Direktur Mitras DUDI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Ahmad Saufi dalam Webinar "Vokasi dan Kekuatan Ekonomi Daerah", Selasa, (15/12/2020).
Dia mencontohkan di Jawa Tengah dengan adanya Kawasan Industri Kendal dan Batang, harusnya bisa membantu vokasi untuk mengetahui kompetensi yang dibutuhkan industri dan jumlahnya. Kemudian dia menegaskan dukungan dari Kemendikbud adalah memoles dan memperbaiki pelaksanaan vokasi sehingga bisa menjadi kekuatan.
"Kolaborasi dunia usaha dan pendidikan kita perbanyak jumlah komunikasi dan pertemuannya. Dengan begitu makin intens komunikasinya maka vokasi makin tahu apa yang dibutuhkan industri," katanya.
Untuk membuat vokasi jadi kekuatan ekonomi daerah, menurutnya regulasi 3 semester ke depan harus disesuaikan dengan kebutuhan dunia usaha dan industri. Dalam 6 semester dapat diberikan kemerdekaan di SMK untuk inovasi dan improvisasi kurikulum.
"Kalau bicara vokasi jangan lupa jumlah politeknik ada 2.200 untuk kekuatan ekonomi daerah. Kami akan menggerakan kekuatan politeknik untuk ekonomi daerah. Misalnya Situ bondo kaya akan agromaritim, kami akan manfaatkan untuk membangun daerah tersebut. Kemudian politeknik negeri Bali, yang sudah baik kolaborasi dengan perhotelan dan pariwisata sana," jelasnya.
Meski demikian, tuturnya, kontribusi pendidikan vokasi ke ekonomi daerah bukan hanya itu saja. Sebab pendidikan vokasi harus memberikan sumbangsih ilmu, skill kepada peningkatan kegiatan ekonomi.
"Di Indonesia ada 5.500 lebih perusahaan besar dan kalau bicara perusahaan mikro ada 63 juta unit. Adanya vokasi hendaknya memberikan nilai tambah pada pengusaha yang ada," ujarnya.
Dia memberikan contoh, bagaimana pendidikan vokasi bisa memberikan produk lanjutan di sejumlah sektor industri. Mulai dari cara mengemas,masa kadaluarga makanan, sistem pengiriman, hingga marketing di era digital.
"Misalnya di daerah yang kurang mendapatkan asupan internet bagaimana penguatan jaringan internet baik dari segi kekuatan jaringan dan seterusnya itu yang bisa disumbangan pendidikan vokasi untuk ekonomi di daerah," ujarnya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ikuti Kelas Offline, Ajang Lulusan Vokasi Menambang Ilmu Baru