
Ekonomi RI Bakal Bangkit! Syaratnya, PSBB Jangan Ketat...

Kemudian impor. Pada November 2020, nilai impor tercatat US$ 12,66 miliar. Turun 17,46% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Impor memang masih terkontraksi, tetapi lebih landai dibandingkan Oktober 2020 yang ambles 26,93%. Kontraksi impor 17,46% YoY adalah yang paling landai sejak Juni 2020. Dari sisi nilai, impor yang US$ 12,66 miliar jadi yang tertinggi sejak Maret 2020.
Dari sisi penggunaan barang, impor barang konsumsi, bahan baku/penolong, dan barang modal masih terkontraksi masing-masing 22,02% YoY, 20,05% YoY, dan 2,85% YoY. Namun lebih baik ketimbang Oktober 2020 yang negatif masing-masing 27,88%, 47,4%, dan 24,24%.
Impor barang modal yang membaik signifikan membawa harapan bahwa dunia usaha mulai berencana ekspansi. Ini tentu akan mendorong pertumbuhan Penanaman Modal Tetap Bruto (PMTB) alias investasi di komponen pembentuk Produk Domestk Bruto (PDB).
So, data dari BPS hari ini memberi gambaran bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2020 sepertinya bakal lebih baik ketimbang kuartal sebelumnya yang terkontraksi 3,49% YoY. Bahkan bukan tidak mungkin ekonomi sudah bisa tumbuh positif, tidak minus lagi.
