
Rekam Jejak Sinovac yang Vaksinnya Datang ke RI, Ada Skandal

Mengacu pada SEC, 1Globe Capital dinilai melanggar aturan pasar modal yang berlaku di AS terutama dalam hal pelaporan kepemilikan saham. Atas tindakan melanggar hukum tersebut 1Globa Capital dikenai sanksi berupa denda US$ 290 ribu.
Selanjutnya pada 13 Maret 2018, 1Globe Capital mengajukan keluhan terhadap Perusahaan di Pengadilan Antigua. Sidang perkara tersebut berlangsung dari tanggal 3 sampai 5 Desember 2018.
Pada tanggal 19 Desember 2018, hakim Antigua menjatuhkan putusannya ("Keputusan Antigua"), yang sepenuhnya mendukung Sinovac dengan menolak klaim 1Globe Capital dan menyatakan bahwa rights plan diadopsi secara sah sesuai ketentuan hukum Antigua.
Pada tanggal 29 Januari 2019, 1Globe Capital mengajukan pemberitahuan banding terhadap keputusan Antigua. Pada tanggal 4 Maret 2019, 1Globe Capital mengajukan permohonan bantuan sementara yang mendesak, meminta untuk mencegah Sinovac melaksanakan rights plan-nya hingga selesai banding.
Permohonan ini disidangkan pada tanggal 4 April 2019, di mana Pengadilan Banding mengeluarkan perintah yang menahan Sinovac untuk melaksanakan aksi korporasinya dengan cara apa pun yang dapat mempengaruhi hak atau kepemilikan 1Globe Capital atau mendistribusikan saham barunya.
Banding 1Globe Capital terhadap keputusan Antigua disidangkan pada tanggal 18 September 2019, dan banding tersebut sekarang sedang menunggu keputusan. Inilah alasan utama saham Sinovac disuspensi di Nasdaq.
Sinovac tidak hanya bermasalah dengan 1Globe Capital saja. Namun perusahaan yang dipimpin oleh Weidong Yin tersebut juga punya masalah hukum dengan pemegang saham lainnya.
Secara terpisah, Heng Ren Investments LP ("Heng Ren") mengajukan gugatan terhadap Sinovac dan Weidong Yin atas dugaan pelanggaran kewajiban fidusia dan dilusi ekuitas yang salah pada tanggal 31 Mei 2019, di pengadilan negara bagian Massachusetts.
Sinovac memindahkan masalah ini dari pengadilan negara bagian ke Pengadilan Distrik Amerika Serikat untuk Distrik Massachusetts. Heng Ren menuduh bahwa CEO Widong Yin melanggar kewajiban fidusia kepada pemegang saham minoritas.
Sinovac dinilai membantu dan bersekongkol dengan pelanggaran kewajiban fidusia, dan baik Sinovac maupun Weidong Yin terlibat dalam praktik dilusi ekuitas yang salah. Heng Ren meminta ganti rugi hingga biaya pengacara. Saat ini, kasus tersebut secara efektif ditahan.
(twg/sef)