
Cerita Ekonomi RI Terbaik Kedua After China, Top Pak Jokowi!

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, China masih menjadi negara tujuan ekspor utama Indonesia. Pada Oktober 2020, peningkatan ekspor tertinggi RI ke China mencapai US$ 234,7 juta. Nilai inimeningkat 8,94% dibandingkan dengan September 2020.
Dengan peningkatan ekspor ini, maka total ekspor non migas RI ke China menjadi US$ 2,86 miliar. Meningkat dari September yang tercatat sebesar US$ 2,62 miliar.
"Peningkatan ekspor tertinggi ada ke China," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Setianto secara virtual, Senin (16/11/2020).
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), total ekspor RI ke China terdiri dari ekspor migas US$ 101,13 juta dan non migas US$ 2,86 juta.
Adapun 10 komoditas utama yang di ekspor RI ke China adalah:
1. Ferro Nikel US$ 474 juta
2. Minyak sawit dalam kemasan US$ 216,40 juta
3. Bahan kimia, soda atau sulfat US$ 168,57 juta
4. Biji tembaga dan konsentratnya US$ 148,22 juta
5. Baja, stainless dann barang setengah jadi US$ 146,60 juta
6. Lignit US$ 82,62 juta
7. Minyak sawit yang tidak dimurnikan US$ 80,722 juta
8. Batu bara US$ 71,04 juta
9. Sarang burung yang bisa dimakan US$ 54,94 juta
10. Minyak dan produk lainnya US$ 48,47 juta.
Negara lainnya yang juga mengalami peningkatan ekspor dari RI adalah Vietnam dengan nilai US$ 96,1 juta, Filipina US$ 83,3 juta. Kemudian ada juga Malaysia US$ 65,8 juta dan Spanyol senilai US$ 54,8 juta.
[Gambas:Video CNBC]