Jokowi di CNBC Indonesia

Jokowi Happy Soal Indikator Ekonomi RI, Apa Saja?

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
25 February 2021 12:32
Jokowi dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook dengan tema
Foto: Jokowi dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook dengan tema

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Jokowi menegaskan bahwa kecepatan dalam penanganan krisis kesehatan selaras dengan kecepatan penanganan pemulihan ekonomi nasional. Apalagi beberapa capaian positif dari indikator dan pergerakan perekonomian.

"Dalam rangka mendorong pergerakan perekonomian di sektor swasta kredit perbankan harus tetap dikucurkan dengan penuh kehati-hatian dan tetap menjaga kesehatan bank. Saya senang memperoleh laporan rasio kewajiban penyediaan modal minimum masih di angka 23,78%. Dan bank telah menyediakan cadangan yang memadai jika ada peningkatan kredit yang berisiko," kata Jokowi dalam CNBC Indonesia Economic Outlook 2021 dengan tema "Menuju Pemulihan Ekonomi Indonesia 2021" Kamis (25/2).

Jokowi juga mendapat laporan positif bahwa cadangan devisa di BI saat ini sebesar US$ 135 miliar. Jumlah ini lebih dari cukup untuk biaya kebutuhan cicilan utang luar negeri dan impor satu tahun ini.

"Rupiah pun cukup stabil, pasar modal masih atraktif dengan total kapitalisasi pasar Rp 6.970 triliun dan jumlah investor bakal tumbuh besar hingga 4 juta investor ritel," kata Jokowi.

Ia mengatakan pemerintah terus berupaya melakukan pemulihan ekonomi untuk keluar dari krisis pandemi covid-19. Tahun ini pemerintah telah siapkan anggaran Rp 372 triliun untuk percepatan pemulihan ekonomi.

'Berbagai stimulus telah diberikan dari sisi permintaan dari sisi penawaran baik melalui bantuan sosial program PKH, subsidi gaji, kartu pra kerja, program padat karya, bantuan produktif bagi UMKM serta relaksasi maupun resturkturisasi pinjaman dan keringanan pajak dan kemudahan lainnya," kata Jokowi.

Selain itu, melalui program padat karya dan program lainnya penciptaan lapangan kerja bisa diciptakan dalam jangka yang pendek.

"Tetapi penciptaan dan perluasan lapangan kerja secara berkelanjutan adalah dari para pelaku usaha di sektor swasta baik itu menghidupkan usaha yang sudah berkelanjutan, maupun merintis pembukaan usaha baru, baik itu dana sendiri, pendanaan dari lembaga keuangan bank, dan non bank maupun mengundang investor mengundang investasi dari luar negeri," katanya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Maaf Pak Jokowi! Pengusaha Tak Yakin Ekonomi Melejit 7%

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular