
Maaf Pak Jokowi! Pengusaha Tak Yakin Ekonomi Melejit 7%

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan ekonomi tumbuh 7% pada kuartal II-2021. Namun, kalangan pengusaha meragukan keinginan itu bisa tercapai dalam waktu dekat.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Perdagangan Benny Soetrisno menilai angka tersebut memang bisa tercapai, namun membutuhkan waktu yang tidak singkat, bukan pada kuartal II-2021.
"Belum (bisa di kuartal II), kita masih menunggu eksekusi pelaksanaan hasil Undang-Undang Ciptaker, itu baru selesai 2 Juni, kan mau lewat kuartal II. Sistemnya bisa jalan selesai itu paling cepat bulan Juni," katanya kepada CNBC Indonesia, Kamis (15/4/21).
Saat ini aturan turunan di bawah Undang-Undang Cipta Kerja sudah rampung, baik Peraturan Pemerintah (PP) hingga Peraturan Presiden (Perpres). Namun, banyak hal teknis lain yang menjadi perhatian, termasuk isu reshuffle atau pergantian Menteri setelah pemerintah mengubah nomenklatur beberapa Kementerian. Setelah itu selesai, baru ada potensi pertumbuhan ekonomi naik.
"Menurut saya pertumbuhan akan meninggi di kuartal III dan kuartal IV, bisa ke 7%, bisa jadi. Setelah UU Ciptaker jalan, itu yang jadi game changer," kata Benny.
Untuk saat ini, ketika pandemi Covid-19 belum juga menunjukkan perbaikan, maka harapan mengarah kepada vaksin. Sayang, proses distribusi dan pelaksanaannya juga belum seperti yang diharapkan. Padahal, Benny menilai proses vaksinasi bisa menjadi pendongkrak pertumbuhan ekonomi di kuartal II.
"Makanya dengan vaksin agak terlambat saya agak ngeri. Kan bisa dilihat dari pelarangan mudik berati vaksinasi belum sempurna, kalau pelarangan mudik artinya transfer ekonomi dari kota ke desa juga melambat, belum signfikan banget," sebutnya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Indonesia Business and Economic Report