Premium Tak Jadi Dihapus, BPH Migas Susun Kuota 2021

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
23 November 2020 19:32
An attendant serves customers at a state-owned Pertamina petrol station in Jakarta, Indonesia April 23, 2018. Picture taken April 23, 2018. REUTERS/Willy Kurniawan
Foto: REUTERS/Willy Kurniawan

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) saat ini tengah menyusun kuota volume bahan bakar minyak (BBM) untuk jenis Premium tahun 2021.

Hal tersebut disampaikan oleh Anggota komite BPH Migas Muhammad Ibnu Fajar dalam wawancara bersama CNBC Indonesia, Senin (23/11/2020).

"BPH Migas sedang susun volume kuota jenis BBM khusus penugasan (Premium) 2021. Saya harap badan usaha penyedia BBM, dalam hal ini Pertamina, komunikasi aktif dengan kami," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Senin (23/11/2020).

Selain menyusun kuota volume Premium untuk tahun depan, menurutnya BPH Migas juga akan menentukan wilayahnya. Menurutnya, meski rata-rata wilayah Jawa, Madura, Bali (Jamali) memiliki pertumbuhan ekonominya paling tinggi dan populasi paling tingi, namun tidak bisa disamaratakan untuk setiap daerahnya.

Pasalnya, ada wilayah termasuk kota besar, tapi ada juga wilayah pinggiran kota dan desa yang memiliki daya beli masyarakat yang masih rendah.

"BPH Migas bekerja sama dengan universitas seperti Universitas Gadjah Mada untuk memetakan wilayah mana yang butuh BBM jenis penugasan (Premium)," ujarnya.

Hasil kajian ini nantinya akan dijadikan BPH Migas sebagai landasan untuk menetapkan volume dan wilayah mana saja untuk diberikan kuota Premium. Namun demikian, lanjutnya, BPH Migas juga mempertimbangkan usulan dari Pertamina.

"Pertamina pun harus mengajukan mana yang penjualan Premium turun drastis ya. Penetapan volume biasanya di akhir Desember 2020," ungkapnya.

Sebelumnya, MR. Karliansyah, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dalam sebuah diskusi tentang BBM ramah lingkungan di akun YouTube YLKI ID, Jumat (13/11/2020) mengatakan Pertamina tidak akan menjual lagi Premium di Jamali per 1 Januari 2021.

"Syukur Alhamdulillah, Senin malam yang lalu saya bertemu dengan Direktur Operasi Pertamina, beliau menyampaikan per 1 Januari 2021, Premium di Jamali khususnya itu akan dihilangkan. Kemudian menyusul kota-kota lainnya di Indonesia," ujarnya.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pun akhirnya menjawab soal kabar bakal dihapuskannya bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin dengan nilai oktan (RON) 88 yakni Premium.

Arifin mengatakan saat ini situasi masih berjalan normal dan alokasi BBM Premium pada tahun depan masih tetap akan dipenuhi pemerintah.

"Sementara ini situasi masih biasa. Alokasi (Premium) tahun depan akan tetap kita penuhi," ungkapnya saat Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, Senin (23/11/2020).


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertamina Perkirakan Penjualan Premium Turun 21% vs Kuota

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular