
Pertamina Perkirakan Penjualan Premium Turun 21% vs Kuota

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) memperkirakan penjualan bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin RON 88 atau dikenal dengan merek Premium hingga akhir tahun ini mencapai 8,7 juta kilo liter (kl), lebih rendah 21% dari kuota yang ditetapkan di awal tahun sebesar 11 juta kl.
CEO Subholding Commercial and Trading Pertamina Mas'ud Khamid mengatakan lebih rendahnya penjualan Premium dibandingkan kuota yang telah ditetapkan tersebut dikarenakan dampak pandemi Covid-19. Adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan kebijakan kerja dan beraktivitas di rumah membuat penjualan bensin ini menurun.
Selain itu, adanya kampanye dari perseroan agar konsumen beralih ke bensin lebih ramah lingkungan menurutnya juga menjadi salah satu penyebab penurunan penjualan Premium.
"Hingga September 2020, realisasi penjualan Premium sebesar 6,7 juta kl. Prognosa sampai akhir tahun diperkirakan 8,7 juta kl dari kuota tahun ini 11 juta kl. Penurunan volume penyaluran Premium 2020 yang cukup signifikan disebabkan karena dampak Covid-19," tuturnya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Senin (05/10/2020).
Bila dibandingkan dengan realisasi penjualan Premium pada 2019 lalu, menurutnya prognosa penjualan hingga akhir tahun ini jauh lebih rendah, yakni turun 25%. Pada 2019, Premium berhasil dijual sebanyak 11,6 juta kl. Penjualan pada tahun lalu ini bahkan lebih tinggi dari kuota yang ditetapkan sebesar 11 juta kl.
"Pertamina akan tetap menyalurkan produk Premium JBKP (Jenis BBM Khusus Penugasan) sesuai dengan penugasan yang diberikan oleh pemerintah," ujarnya.
Dia mengatakan, dari sisi volume penjualan harian, penjualan Premium pada September mencapai 23.100 kl per hari, naik tipis dari awal pandemi Covid-19 pada April 2020 yang sebesar 22.600 kl per hari. Penjualan Premium saat pandemi ini mencapai titik tertinggi pada Juli yakni mencapai 24.100 kl per hari, namun Agustus turun lagi menjadi 23.700 kl per hari dan September ini 23.100 kl per hari.
Sejak beberapa bulan lalu, perseroan juga gencar mengampanyekan penggunaan BBM ramah lingkungan dengan melakukan promo harga BBM jenis bensin RON 90 atau Pertalite diturunkan seharga Premium menjadi sekitar Rp 6.450 per liter dari semula Rp 7.650 per liter. Promo tersebut berlaku di Denpasar, Bali dan Tangerang Selatan.
Namun perseroan juga berencana untuk memperluas promo tersebut ke beberapa daerah di Pulau Jawa dan Sumatera. Mas'ud mengatakan penurunan harga Pertalite hanya diterapkan di wilayah dengan kriteria masih banyak penggunaan Premium atau bensin dengan nilai oktan 88. Namun di sisi lain konsumen masih memiliki daya beli cukup tinggi.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertamina: Penurunan Harga Pertalite Bakal Sampai ke Sumatera