Pertamina Perlahan Bakal Hapus Premium, Ini Strateginya

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
12 October 2020 15:27
Ilustrasi Pengisian BBM di SPBU Pertamina (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Pengisian BBM di SPBU Pertamina (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wacana PT Pertamina (Persero) untuk menghapus bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium di publik semakin mencuat. Pertamina secara perlahan mulai mengurangi bensin Premium seiring dengan pengalihan dan kampanye penggunaan BBM yang lebih ramah lingkungan kepada masyarakat.

Manager Retail MOR 2 Pertamina Reza Pahlevi menjelaskan bahwa di Palembang, sosialisasi untuk pergantian ke bensin dengan nilai oktan (Research Octane Number/ RON) lebih tinggi ini kian gencar dilakukan. Pihaknya bahkan memberikan harga khusus BBM jenis lain agar masyarakat tak lagi memakai Premium dan beralih ke jenis produk lainnya.

"Masyarakat Palembang yang menggunakan Premium tinggal 19%. Palembang ada 39 SPBU, sedangkan yang jual Premium ada 14 SPBU," ujar Reza dalam webinar yang diselenggarakan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Senin (12/10/20).

Oleh karena itu, menurutnya, sisa pasar Premium yang sebesar 19% itu lah yang menjadi sasaran untuk dialihkan ke jenis BBM lainnya. Dalam waktu dekat, lanjutnya, Pertalite akan dijual seharga Premium di Palembang. Program tersebut berlangsung untuk melatih kebiasaan masyarakat memanfaatkan BBM beroktan tinggi atau minimal RON 90 demi menjaga kualitas udara.

Seperti diketahui, bensin Premium bernilai oktan 88, sementara Pertalite memiliki RON 90, Pertamax RON 92, dan Pertamax Turbo memiliki RON 98.

Program harga PertaliteĀ setara Premium ini rencananya dilangsungkan selama dua bulan, yakni dari 19 Oktober sampai 19 Desember 2020 di 14 SPBUĀ di Palembang. Selanjutnya, secara bertahap harga Pertalite akan dinaikkan lagi.

"Mulai 19 Oktober-19 Desember, kami subsidi Rp 1.400 per liter untuk penggunaan Pertalite. Jadi, untuk pembelian Pertalite dari sebelumnya harganya Rp 7.850, akan turun menjadi Rp 6.450 per liter," imbuhnya.

Harga spesial ini menurutnya bisa dinikmati oleh konsumen roda tiga, konsumen roda dua, dan angkutan pelat kuning atau angkot. Selanjutnya, Pertamina masih akan memberikan keringanan harga Pertalite, namun dengan selisih harga berbeda.

Lalu pada periode 19 Desember 2020 hingga 18 Februari 2021, Pertamina berencana memberikan subsidi tarif Pertalite hingga Rp 1.000 per liter. Berikutnya, pada periode 18 Februari sampai 19 April 2021, perseroan memberikan subsidi Rp 600 per liter. Adapun setelah 19 April, harga Pertalite berlaku normal.

"Permintaan masyarakat untuk Premium masih ada. Tapi itu masih mengganggu lingkungan. Program ini supaya masyarakat bisa merasakan bagaimana menggunakan Pertalite sebagai BBM ramah lingkungan, tapi kami tetap sediakan BBM Premium, meski secara bertahap akan hilang. Ini program yang akan selamanya dilakukan, kami uji cobakan enam bulan ini," tegasnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertamina akan Kurangi Stok Premium & Pertalite

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular