Ini Saran Asosiasi Perusahaan Migas Agar Gas Bisa Terserap

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
20 November 2020 16:45
PGN Pastikan Pasokan Gas Ke Sektor Kelistrikan Aman
Foto: PGN Pastikan Pasokan Gas Ke Sektor Kelistrikan Aman (dok: PGN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia memiliki potensi gas yang sangat melimpah. Namun sayang, untuk mendorong produksinya pemerintah masih terkendala pada infrastruktur dan juga pasar yang bakal menyerap gas tersebut.

Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Migas Indonesia (Indonesian Petroleum Association/ IPA) Marjolijn Wajong mengatakan, di mata investor, proyek gas sebenarnya cukup menarik karena menjadi salah satu energi bersih dan kini banyak pihak yang mencari sumber energi bersih.

Oleh karena itu, menurutnya sudah selayaknya perhatian pemerintah tidak hanya tertuju pada minyak, namun juga bagaimana bisa mendorong produksi dan penyerapan gas di dalam negeri.

Marjolijn menyebut pada penawaran wilayah kerja (WK) atau blok migas baru, kebanyakan prospeknya adalah gas. Untuk itu, dia menyarankan agar pemerintah memiliki rencana dan program strategis untuk menyerap gas, misalnya dengan membuat sentra industri di sekitarnya, sehingga bisa menyerap gas tersebut.

"Investor saat ini suka mencari gas karena energi bersih. Alangkah baiknya pemerintah punya rencana misalnya sentra industri yang ada di sekitar situ untuk bisa menyerap gasnya," ungkapnya dalam acara diskusi 'Road to 1 Million BOPD and 12 BSCFD Gas in 2030' secara daring, Jumat (20/11/2020).

Lebih lanjut dia mengatakan, jika pemerintah dalam menawarkan blok migas dibarengi dengan sentra-sentra yang bakal menyerap gas, maka akan menjadi lebih laku.

"Jangan tawarkan saja, tapi tidak jelas market-nya, apalagi keekonomiannya mepet," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Divisi Manajemen Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas SKK Migas Lucky Yusgiantoro mengakui bahwa terkait dengan produksi gas harus ada sinergi dengan pembeli. Tidak hanya memperkirakan pasokan, tapi juga harus memperkirakan permintaan dalam waktu bersamaan.

"Harus disinkronkan dengan pencarian sisi hilir konsumen. Banyak hal yang bisa dilakukan," tuturnya.

Ke depan, imbuhnya, pasokan dan permintaan gas akan berfluktuasi, naik dan turun. Banyaknya risiko ke depan harus diidentifikasi, tidak hanya dari sisi hulu namun juga dari sisi hilir.

"Hulu dan hilir harus duduk bersama dan jalan bersama. Sinergi tidak hanya hulu, tapi sisi hilir," ujarnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Berisiko Tinggi Alami Tumpahan Minyak dari Kegiatan Migas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular