Target Produksi Gas Naik 2x , Konsumen Gas Harus Disiapkan

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
20 November 2020 15:13
PGN Komitmen Laksanakan Penugasan Pasokan Gas untuk Pembangkit listrik PLN. Ist
Foto: PGN Komitmen Laksanakan Penugasan Pasokan Gas untuk Pembangkit listrik PLN. Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Selain menargetkan produksi minyak bumi 1 juta barel per hari (bph) pada 2030, pemerintah juga menargetkan peningkatan produksi gas dua kali lipat menjadi 12.000 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 12 miliar kaki kubik per hari (Billion Standard Cubic Feet per Day/ BSCFD).

Untuk bisa meningkatkan produksi gas sebanyak dua kali lipat dari saat ini hanya sekitar 6,7 BSCFD, maka pemerintah perlu menyiapkan pangsa pasar atau konsumen gas tersebut. Pasalnya, gas bisa diproduksi bila ada konsumennya.

Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Migas Indonesia (Indonesian Petroleum Association/ IPA) Marjolijn Wajong dalam acara diskusi 'Road to 1 Million BOPD and 12 BSCFD Gas in 2030' secara daring, Jumat (20/11/2020).

Menurut Marjolijn, proyeksi gas 12 BSCFD tersebut tidak berdasarkan pada proyeksi permintaan gas pada 2030, sehingga pemerintah juga berperan untuk bisa menciptakan pasar gas ini.

"Target produksi gas 12 BSCFD itu kelihatannya tidak berdasarkan demand (permintaan) yang bisa kita proyeksikan ke depan. Artinya, pemerintah ya harus ciptakan demand dengan infrastruktur yang selalu menjadi masalah. Apa yang bisa dilakukan pemerintah untuk infrastruktur ini, waktu kita tidak banyak," ungkapnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, investor bakal membantu jika persyaratan seperti infrastruktur dipenuhi, sehingga keekonomian proyek pun bisa terpenuhi. Jika hal ini terpenuhi, maka menurutnya semua pihak akan bergerak sendiri.

Apalagi, lanjutnya, kini sejumlah perusahaan global mulai beralih mencari gas karena dianggap sumber energi lebih bersih, sehingga pengembangan gas menjadi lebih prospektif ke depannya.

"Kalau semua dipenuhi keekonomiannya, infrastrukturnya, tidak usah teriak, semua bergerak sendiri," ucapnya.

Penciptaan pasar ini menurutnya bisa dilakukan dengan menawarkan gas pada sejumlah sentra kawasan industri. Terlebih, imbuhnya, pemerintah kini gencar menawarkan sentra kawasan industri baru kepada calon investor, sehingga ini berpotensi menjadi pasar gas ke depannya.

"Dibarengi dengan penawaran ke sentra-sentra kawasan industri untuk pengambil gasnya, saya pikir akan lebih mudah untuk laku," ujarnya.

Hal senada disampaikan Hadi Ismoyo, Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI). Menurutnya gas itu salah satu komoditas yang unik karena untuk mencapai target produksi pada 2030, yang harus diciptakan adalah pasar.

"Untuk mencapai tantangan di target produksi gas ini tidak di cadangan lagi, tapi di gas itu unik karena butuh pasar, begitu market terbangun, orang hulu akan ikut mengembangkan," paparnya.

Menurutnya, yang perlu dipikirkan adalah mengembangkan pasar dengan melakukan pengembangan infrastruktur sebesar-besarnya. Pembangunan infrastruktur gas, imbuhnya, juga akan berdampak pada peningkatan aktivitas perekonomian.

"Infrastruktur gas juga untuk dukung ekonomi," tegasnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Asosiasi Perusahaan Migas: Produksi Minyak 1 Juta BPH Susah!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular