
Upah Minimum Masih Panas, Buruh Ancang-Ancang Demo Besok!

Jakarta, CNBC Indonesia - Satu hariĀ jelang batas terakhir penetapan kenaikan upah minimum kota (UMK), serikat buruh kembali menyuarakan permintaan kenaikan UMKĀ 2021. Serikat buruh di Jawa Barat akan menggelar demo di Gedung Sate, besok Sabtu (21/11).
Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (Aspek Indonesia) Mirah Sumirat menyebut permintaan itu wajar mengingat daya beli masyarakat saat ini sedang ambruk di tengah pandemi.
"Masyarakat kita tertekan daya belinya. Perlu ada dorongan daya beli upah. Nggak semua orang dapat bansos dan itu berapa bulan sekali dan sekali-kalinya. Kalau upah periode tetap setahun, daya beli terjaga tiap bulan. Naikkan 1%, 2 % yang penting naik, atau 0, sekian %. Yang fatal nggak naik sama sekali. Itu yang bahaya," katanya kepada CNBC Indonesia, Jumat (20/11).
Dengan adanya kenaikan, maka buruh lebih memiliki kekuatan untuk membeli kebutuhan. Artinya, daya beli pun berpotensi meningkat dan industri bisa kembali berjalan menuju normal. Apalagi, permintaan itu sangat kecil jika dibandingkan keuntungan perusahaan yang sudah diraup selama ini, terutama perusahaan multinasional.
"Nggak ada buruh yang minta berlebihan kok. Nggak ada yang minta 100%, 50%. Nggak pernah ada sejarah pergerakan buruh minta segitu. Sekarang naikkan mau 5 perak juga, karena daya beli tertekan banget," sebut Mirah.
Untuk mengawal permintaan tersebut, sejumlah serikat buruh yang tergabung dalam Aliansi Buruh Jabar bakal melakukan aksi unjuk rasa besok, Sabtu (21/11) di depan gedung Sate, atau tepat dengan momen penetapan UMK oleh Gubernur Jawa Barat. Mirah menyebut ada sekitar 5 ribu buruh bakal hadir.
"Diikuti se-Jabar, Karawang, Bekasi, Bandung raya namanya Aliansi Buruh Jabar. Di dalamnya campur banyak bendera beda, ada Aspek, KSPI dan konfederasi dan serikat pekerja lain," papar Mirah.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Pilkada UMK Mau Naik, Pengusaha 'Sentil' Kepala Daerah