'Hantu' CAD Pergi dari RI Bukan Karena Prestasi, Tapi Tragedi

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
20 November 2020 13:48
Duh! Jumlah Pengangguran Naik
Foto: Duh! Jumlah Pengangguran Naik

Namun, ada yang mengganjal dari surplus transaksi berjalan. Sebab berhasil dicapai akibat pandemi Covid-19, yang merupakan tragedi bagi umat manusia.

Guna meredam penyebaran virus corona, pemerintah di berbagai negara menerapkan kebijakan pembatasan sosial (social distancing), hingga karantina (lockdown). Alhasil, roda bisnis menjadi melambat signifikan, perekonomian nyungsep, dan resesi terjadi dimana-mana, termasuk di Indonesia.

Aktivitas ekonomi di dalam negeri mendapat pukulan telak, sektor manufaktur mengalami kontraksi akibatnya permintaan impor barang modal maupun baku/penolong mengalami kontraksi tajam.

Hal tersebut yang menjadi pemicu utama surplus transaksi berjalan Indonesia di kuartal III-2020. Barang modal dan bahan baku/penolong berkontribusi sebesar 69,1% dan 18,5% dari total impor, sementara barang konsumsi sebesar 11%.

Masalahnya, impor barang modal mengalami kontraksi 25.3% YoY, lebih dalam ketimbang kuartal II-2020 20,7% YoY. Sementara impor bahan baku/penolong terkontraksi 23,9% YoY.

Penurunan impor tersebut menunjukkan industri pengolahan di Indonesia "mati suri", banyak pabrik yang mengurangi hingga menghentikan aktivitas produksi.

Data dari Markit menunjukkan purchasing managers' index (PMI) di bulan Oktober sebesar 47,8. PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas, di bawahnya berarti ekspansi, sementara di atasnya berarti ekspansi.

Sektor manufaktur Indonesia sudah mengalami kontraksi sejak bulan Maret lalu, meski sempat berekspansi di bulan Agustus. Dampaknya bisa ditebak, jumlah pengangguran mengalami peningkatan.

Badan Pusat Statistik mencatat jumlah orang yang bekerja pada Agustus 2020 ada 128,5 juta orang dari total 138,2 juta angkatan kerja. Jumlah orang yang bekerja turun sekitar 300 ribu orang dibandingkan dengan Agustus tahun sebelumnya.

Jumlah orang yang bekerja penuh (bekerja setidaknya 35 jam dalam seminggu) di dalam negeri berkurang hingga 9,5 juta orang jika dibandingkan Agustus 2019. Namun jumlah orang yang bekerja paruh waktu hingga setengah menganggur naik masing-masing 4,3 juta dan 4,8 juta orang.

Angka pengangguran di bulan Agustus mencapai 9,77 juta orang, naik tajam dari 6,88 juta orang pada bulan Februari lalu, saat virus corona belum menyerang Indonesia. Dengan kenaikan tersebut, tingkat pengangguran terbuka di Indonesia di bulan Agustus sebesar 7,07%, naik dari tahun lalu sebesar 5,23%.

(pap/pap)
Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular