
Australia Lockdown Ketat Negara Bagian, Strain Inggris Nyebar

Jakarta, CNBC Indonesia - Lonjakan kasus virus corona (Covid-19) membuat Australia menerapkan aturan penguncian (lockdown) secara ketat di sejumlah negara bagian, mulai Kamis (19/11/2020) ini. Pertemuan di luar, pernikahan, dan pemakaman sudah tidak diperbolehkan.
Pemerintah Australia memberlakukan lockdown selama enam hari untuk 'membasmi' penyebaran virus corona. Kasus melonjak terkait seorang pelancong yang baru kembali dari Inggris.
"Kami harus mengambil tindakan ekstrem ini, intervensi penting ini, untuk memasang pemutus arus guna menangani penyakit ini," kata Perdana Menteri Steven Marshall kepada siaran nasional ABC, dikutip dari Reuters.
"Kami memiliki jenis penyakit yang sulit, yang tidak menunjukkan gejala pada orang yang terinfeksi."
"Saya diberitahu bahwa itu akan menjadi waktu yang diperlukan untuk melumpuhkan rantai transmisi untuk jenis tertentu," tambahnya sat ditanya apakah enam hari memang waktu yang cukup.
Sementara para ahli mengatakan masih belum jelas apakah Australia Selatan mengalami jenis virus baru dari corona. Karena data genom belum tersedia.
"Selain itu, strain Inggris yang beredar tidak berbeda dari apa yang beredar di daerah lain, (Ini) menunjukkan kemungkinan tidak ada (mutasi baru corona) 'strain super Inggris'," kata professor Nigel McMillan, direktur penyakit menular dan imunologi di Menzies Health Institute Queensland, Universitas Griffith.
Pada hari pertama lockdown ketat, ibu kota Australia Selatan, Adelaide terlihat kosong. Padahal pada Rabu (18/11/2020) sebelumnya para penduduk berbondong-bondong ke supermarket untuk memenuhi persediaan.
Di tempat lain, negara bagian Victoria, yang merupakan pusat hampir 28.000 kasus Australia hingga bulan lalu, mencatatkan 20 hari berturut-turut tidak ada kasus baru. Negara bagian New South Wales juga melaporkan tidak ada kasus lokal.
Penguncian Australia Selatan membayangi optimisme tentang pemulihan yang kuat dan cepat untuk ekonomi AU$ 2 triliun menjelang Natal, tepat ketika Victoria keluar dari isolasi 112 hari.
"Keseluruhan aktivitas selama dua minggu terakhir meningkat tajam di sekitar Australia karena pembatasan berkurang di Victoria dan beberapa perbatasan (negara bagian) dibuka," kata ekonom bank ANZ.
"Namun, wabah yang tidak menguntungkan di Australia Selatan dapat memengaruhi angka aktivitas secara keseluruhan menjelang musim liburan."
Menurut data Worldometers, Australia kini memiliki 27.785 kasus corona, dengan 907 kematian, dan 25.506 pasien berhasil sembuh.
(sef/sef) Next Article Kasus Covid-19 Meroket Lagi, Melbourne Lockdown Mulai Besok!
