
China Mulai Ngebor, Ini Fakta Harta Migas Laut China Selatan

Menurut berbagai sumber yang ada kekayaan alam LCS termasuk cadangan migas yang besar, ikan hingga logam tanah jarang atau Rare Earth Element (REE) yang aplikasinya banyak untuk industri hilir berteknologi tinggi.
Council for Foreign Relations (CFR) menyatakan di LCS ada sekitar 900 triliun kaki kubik gas alam Sumber lain dari American Security Project menyebutkan bahwa cadangan gas di LCS mencapai 266 triliun kaki kubik dan menyumbang 60% - 70% dari total cadangan hidrokarbon teritori tersebut.
Tak hanya estimasi cadangan gas saja yang beragam, tetapi juga berlaku untuk cadangan minyak yang diperkirakan mencapai 7,7 miliar barel cadangan minyak di LCS.
Sementara estimasi lainnya memperkirakan jumlahnya mencapai 213 miliar barel atau hampir 80% dari cadangan minyak Arab Saudi, berdasarkan informasi tahun 2012.
Beralih ke komoditas pangan, LCS juga menyimpan kekayaan ikan yang tak ternilai. Pada 2012, Departemen Lingkungan dan Sumber Daya Alam Filipina menyebutkan bahwa LCS memiliki sepertiga dari total keanekaragaman laut di dunia yang berkontribusi terhadap 10% dari total tangkapan ikan di planet bumi.
Beberapa komoditas perikanan laut yang terkandung di dalam LCS seperti ikan layur, makarel, scraper hitam, teri, udang, kepiting hingga ikan kecil lainnya.
Selain kaya akan sumber daya alamnya, LCS juga berada di jalur perdagangan strategis yang dilalui oleh kapal tanker pengangkut minyak. Menurut CFR, 50% dari total kapal tanker pengangkut minyak global melewati LCS.
Jumlah kapal tanker pengangkut minyak yang melalui LCS 3 kali lebih banyak dari Terusan Suez dan lebih dari lima kali Terusan Panama. Lebih dari setengah dari 10 pelabuhan pengiriman terbesar di dunia juga berlokasi di LCS.
Jika melihat kekayaan alam yang melimpah dan lokasi yang sangat strategis, wajar saja jika LCS sering jadi ributan.
China sendiri mengklaim seluruh laut sebagai wilayah kedaulatannya meski ada fakta Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hukum Laut mengatakan laut adalah perairan internasional.
Negeri Tirai Bambu mengklaim dengan konsep Sembilan Garis Imajiner dan kerap menerjunkan militer untuk mengawasi daerah tersebut. Ini akhirnya membuat Amerika Serikat (AS) masuk dengan dalih mengamankan kebebasan navigasi dan sekutu.
Menurut Asia Financial Times, lokasi pengeboran gas China kali ini juga sepertinya berada di wilayah sengketa dengan Vietnam. Sebelumnya kapal angkatan laut China disebut telah mencegah proyek pengeboran dilakukan di perairan lepas Vietnam sehingga negara itu harus membayar denda ke kontraktor.
Dilaporkan The Diplomat, Vietnam harus membayar kompensasi sebesar US$ 1 miliar (Rp 14,6 triliun, asumsi Rp 14.621/US$) kepada dua perusahaan minyak internasional karena membatalkan kontrak mereka di perairan tersebut.
Sementara itu di 2019, cadangan minyak China yang baru ditemukan mencapai 1,124 miliar ton. Namun, penemuan energi dan data terkait, menurut Asia Times Financial biasanya tidak dipaparkan secara gamblang karena masuk rahasia negara.
