Internasional

Negara Muslim Ini Disebut Dukung China di Laut China Selatan?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
02 December 2020 17:00
FILE PHOTO: Chinese dredging vessels are purportedly seen in the waters around Fiery Cross Reef in the disputed Spratly Islands in the South China Sea in this still image from video taken by a P-8A Poseidon surveillance aircraft provided by the United States Navy May 21, 2015. U.S. Navy/Handout via Reuters/File Photo ATTENTION EDITORS - THIS PICTURE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. EDITORIAL USE ONLY
Foto: U.S. Navy/Handout via Reuters

Jakarta, CNBC IndonesiaPakistan disebut mendukung China di Laut China Selatan (LCS). Bukan hanya itu, negeri Muslim itu disebut juga mendukung aksi China di Taiwan, Xinjiang dan Tibet.

Melansir media China CGTN, dalam pertemuan di Islamabad, Presiden Pakistan Arif Alvi dan Perdana Menteri Imran Khan mendukung Beijing dalam isu-isu yang kini jadi bahasan global tersebut. Negara itu pun, dikatakan berharap bisa membangun kerja sama yang makin erat dengan China, baik di sektor ekonomi, pertahanan dan keamanan.


"Di bawah kepemimpinan kedua negara ... kedua belah pihak telah memperkuat kerja sama di berbagai aspek dan saling mendukung secara tegas dalam isu-isu yang menyangkut kepentingan inti mereka," tulis media itu menggambarkan pertemuan yang terjadi di Islamabad, dikutip Rabu (2/12/2020).

"China bersedia untuk meningkatkan komunikasi strategis, memperkuat kepercayaan strategis timbal balik dan meningkatkan koordinasi strategis dengan Pakistan untuk mengangkat hubungan antara kedua militer ke tingkat yang lebih tinggi".

Meski begitu, belum ada komentar resmi dari Pakistan soal ini. Sebelumnya di LCS, klaim 80% China pada kawasan tersebut membuat konflik dengan sejumlah negara ASEAN seperti Malaysia, Filipina, Vietnam, Brunei dan RI di Natuna.

Ricuh di LCS juga membuat Amerika Serikat (AS) masuk ke perairan. Negeri Paman Sam kerap meluncurkan operasi dengan dalih kebebasan navigasi dan kepentingan sekutu.

Sementara di Taiwan, China juga berkonflik dengan Taipe, di mana Beijing tak mengakui kemerdekaan negeri itu. Di Xinjiang, China kerap dikecam Barat, karena tudingan melakukan diskriminasi ke Muslim Uighur, etnis minoritas di sana.

Di Tibet, China panas dengan India soal perbatasan. Kerusuhan yang berujung kematian tentara India, sempat terjadi di pertengahan tahun dan membuat aksi boikot besar-besaran negara Bollywood ke produk dan teknologi China.

Sementara itu, dikutip dari media DND, China diwakili Menteri Pertahanan dan Jenderal Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Wei Fenghe menandatangani nota kesepahaman (MoU) militer baru untuk meningkatkan hubungan pertahanan kedua negara.

Meskipun rincian MoU  tidak dibeberkan, media menyebut dapat dipastikan perjanjian terkait kelanjutan kerja sama pertahanan dan pembangunan kapasitas Angkatan Darat Pakistan.

Selain penandatanganan MoU, Wei juga membahas proyek yang sedang berjalan di bawah China Pakistan Economic Corridor (CPEC). Di mana militer Pakistan memainkan peran yang semakin menonjol.




(sef/sef) Next Article Ada Harta Karun Raksasa, China Ngebor Laut China Selatan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular