Tsunami PHK Retail RI, Ramayana Hingga Sogo Ikut Tergoncang

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
14 November 2020 13:20
Foto: sogo.co.id
Foto: sogo.co.id

Jakarta, CNBC Indonesia - Saat ini bisnis retail Tanah Air berada di ujung tanduk. Bagaimana tidak, sektor retail merupakan salah satu sektor yang paling terkena dampak pandemi Covid-19.

Menurunnya daya beli dan keinginan masyarakat dalam membeli produk mode mendorong hancur leburnya sektor ini. Apalagi sebelum pandemi, sektor retail, khususnya department store sudah tergoyang sejak lama.

Tak heran, bila kini banyak perusahaan memilih jalan terakhir dengan mengakhiri nasib para pekerja. Pemutusan hubungan kerja (PHK) pun tidak terhindarkan, termasuk sejumlah jenama di bawah naungan MAP Group yakni Sogo, Seibu hingga Galeries Lafayette.

Selama pandemi Covid-19 berlangsung, tercatat ada beberapa perusahaan yang sudah melakukan PHK, seperti Sogo. Sogo yang sudah dikenal dengan produk-produk berkelas atas ini dikabarkan melakukan PHK terhadap 2.500 pekerjanya.

Kemudian, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) sepanjang sembilan bulan tahun ini membukukan rugi bersih senilai Rp 616,60 miliar. Nilai ini berbanding terbalik dengan periode akhir September 2019 dimana perusahaan masih mengantongi keuntungan senilai Rp 1,18 triliun.

Meski begitu, hingga saat ini perusahaan masih mengoperasikan 153 gerai. Diperkirakan perusahaan masih akan melakukan penutupan tiga gerai lagi hingga akhir tahun mengingat target perusahaan hanya akan mengoperasikan 150 gerai format besar yang menguntungkan di akhir 2020.

Emiten peritel fashion pemegang brand Manzone, MOC, Men's Top, Nike, PT Mega Perintis Tbk (ZONE) mengungkapkan dampak pandemi Covid-19 terhadap bisnis perusahaan dan imbas kepada karyawan perusahaan. Perseroan tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), tapi merumahkan sementara karyawan perusahaan.

Sejak Desember 2019, jumlah karyawan tetap maupun tidak tetap mencapai 3.283 orang, sementara saat ini jumlah karyawan tetap dan tidak tetap menjadi 1.005 atau berkurang 2.278 orang.

Kemudian, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. Setidaknya sebanyak 13 gerai ditutup karena penurunan penjualan akibat pandemi Covid-19. Aksi ini dilakukan sejak akhir Maret 2020 lalu.

Dari sisi pendapatan, perusahaan ini juga membukukan hasil yang tdak mengenakkan. Laba bersih perusahaan ambles hingga 99% pada 6 bulan pertama tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tsunami PHK Melanda Sogo: 2.500 Karyawan Potong Gaji, 300 PHK

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular