
Benarkah Premium Akan Dihapus per Awal 2021? Cek Faktanya Nih

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) dikabarkan tidak akan lagi menjual bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium atau bensin dengan nilai oktan (RON) 88 di daerah Jawa, Madura, dan Bali per 1 Januari 2021.
Hal itu diungkapkan MR. Karliansyah, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dalam sebuah diskusi tentang BBM ramah lingkungan di akun YouTube YLKI ID, Jumat (13/11/2020).
Kendati demikian, hal berbeda diungkapkan Pertamina. Menurut Putut Andriatno, Corporate Secretary Subholding Commercial and Trading Pertamina, Pertamina akan tetap menjual BBM jenis Premium selama ada penugasan dari pemerintah.
"Selama ada penugasan dari pemerintah, maka Pertamina akan menyediakan Premium," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (13/11/2020).
Dia mengatakan, saat ini Pertamina fokus menjalankan Program Langit Biru yakni berupa memberikan diskon atau harga khusus untuk bensin jenis Pertalite atau bensin dengan nilai oktan 90 seharga Premium di SPBU yang masih menjual Premium.
"Premium sebagai jenis bahan bakar khusus penugasan masih tetap ada," ujarnya.
Sebelumnya, CEO Subholding Commercial and Trading Pertamina Mas'ud Khamid sempat menuturkan bahwa perseroan mengurangi penjualan Premium secara bertahap dan menurunkan harga bensin Pertalite seharga Premium dalam periode tertentu.
Hal ini seiring dengan upaya perseroan untuk mendorong konsumen agar menggunakan bahan bakar minyak (BBM) yang lebih ramah lingkungan sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.20 tahun 2018.
Mas'ud mengatakan perseroan akan melakukan berbagai upaya untuk mencapai hal tersebut, salah satunya melalui Program Langit Biru. Melalui program ini, perseroan menurunkan harga jual bensin RON 90 Pertalite menjadi seharga Premium sebesar Rp 6.450 per liter dari harga Pertalite normal sekitar Rp 7.650 per liter bagi konsumen tertentu.
Penurunan harga ini sudah diterapkan di Denpasar dan Tangerang Selatan. Selanjutnya perseroan akan memperluas program ini hingga seluruh daerah Jawa, Bali, lalu Sumatera.
"Program Langit Biru sudah ada di Denpasar selama tiga bulan, lalu bulan lalu di Tangerang Selatan. Ke depan akan masuk ke seluruh Jawa-Bali, kemudian masuk ke Sumatera seperti Palembang dan seterusnya. Program Langit Biru ini agar konsumen beralih dari Premium ke Pertalite," tuturnya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Senin (05/10/2020).
Dia mengatakan program ini hanya berlaku bagi konsumen tertentu seperti pengendara motor, angkutan umum plat kuning dan taksi plat kuning. Penurunan harga Pertalite menjadi seharga Premium ini menurutnya memang tidak berlaku selamanya, melainkan akan berubah setiap dua bulan.
Dalam sebuah diskusi tentang BBM ramah lingkungan di akun YouTube YLKI ID pada Jumat (13/11/2020), MR. Karliansyah, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK mengatakan dirinya pada Senin lalu baru saja bertemu dengan Direktur Operasi Pertamina dan mengatakan per 1 Januari 2021 Pertamina bakal menghilangkan Premium di Jawa, Madura, dan Bali.
"Syukur alhamdulillah Senin lalu saya bertemu Direktur Operasi Pertamina. Beliau menyampaikan per 1 Januari 2021, Premium di Jamali (Jawa, Madura, dan Bali) khususnya akan dihilangkan. Kemudian menyusul kota-kota lainnya di Indonesia," tuturnya dalam diskusi tersebut.
Menurutnya, hal itu sejalan dengan upaya mengganti bahan bakar lebih ramah lingkungan. KLHK pada 7 April 2017 telah menerbitkan Permen KLHK no.20 tahun 2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N dan O yang menjadi dasar diterapkannya BBM berstandar Euro 4.
"Peraturan ini menurunkan kadar maksimal sulphur di bensin dan solar dari 500 ppm menjadi 50 ppm," ujarnya.
Menurutnya, kebijakan ini sangat bergantung pada ketersediaan bahan bakar di masyarakat. Data menunjukkan, imbuhnya, Premium dan Pertalite yang mempunyai angka RON di bawah 91 masih mendominasi di masyarakat.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertamina Perkirakan Penjualan Premium Turun 21% vs Kuota