Ritel Sogo Sampai Matahari Berdarah-Darah, Kapan Pulihnya?

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
11 November 2020 20:32
Pengunjung berburu produk yang diberikan potongan harga hingga 90% di gerai Central Departement Store, Neo Soho, Jakarta Barat, Senin (14/1). PT Central Retail Indonesia menggelar closing down sale terkait penutupan gerai di NeoSoho. Seluruh stok barang yang ada akan dijual dengan harga murah hingga 17 Februari 2019 mendatang. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri ritel fesyen menjadi yang paling terpukul dibandingkan bidang lain saat pandemi covid-19. Keterpurukan ritel fesyen ini diprediksi bakal memakan waktu yang tidak sedikit. Saat ini saja sudah banyak ritek fesyen yang tutup gerai hingga melakukan PHK massal.

Kapan pulihnya sektor ritel fesyen?

"Tergantung masyarakat, berani nggak ke mal dan belanjakan uangnya untuk memutar roda ekonomi," kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Solihin kepada CNBC Indonesia, Rabu (11/11).

Satu-satunya harapan untuk membuat ritel fesyen kembali bergerak adalah dari masyarakat. Utamanya kalangan menengah ke atas yang masih memiliki kemampuan untuk membelanjakan uangnya. Apalagi, momen untuk meraup banyak omset pun sudah lewat.

"Kita tahu 2020 momen lebaran yang harusnya booming dalam penjualan terutama department store kan kandas. Karena momennya di situ. Memang ada hari besar lain, seperti natal dan lain, tapi itu nggak booming seperti Idul Fitri," kata Solihin.

Saat ini, satu-satunya harapan untuk meraup omzet di tahun 2020 bergantung pada masa akhir tahun nanti. Momen itu memang masih ada. Namun, dengan daya beli masyarakat yang masih belum beranjak lebih baik, maka kembali lagi, akan cukup sulit.

"Kalau masih bertahan saja bagus," kata Solihin.

Belakangan peritel fesyen kenamaan Tanah Air bahkan sampai memutus hubungan dengan karyawannya. Sebut saja Sogo, Seibu hingga Galeries Lafayette yang berada di bawah bendera MAP Group.

Di Sogo saja ada 300 orang yang dilaporkan terkena PHK. Sebanyak 2.500 orang harus menderita karena gajinya dipotong. Sebagai alternatif ada juga peritel yang memilih untuk merumahkan karyawannya.

Matahari Department Store disebut bakal menutup 10 gerai terutama untuk gerai dengan format besar dan hanya akan mengoperasikan 150 gerai saja sampai dengan akhir tahun. 


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sogo Cs PHK Massal, Ini Pengakuan Mengejutkan Karyawan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular