
Warga +62 Makin Berani Keluar Rumah, Ayo Usir Resesi!

Akan tetapi, situasi yang ada sekarang belum mencapai skala ekonomis. Ekonomi memang sudah bergerak, tetapi masih di bawah kapasitas potensialnya. Dunia usaha masih belum bisa menjaga bisnis mereka untuk mencapai skala ekonomi yang optimal sehingga efisiensi masih harus dilakukan, salah satunya dengan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Agar ekonomi bisa bergerak cepat, kuncinya adalah masyarakat harus lebih banyak berbelanja, melakukan konsumsi. Bank Indonesia (BI) mencatat secara umum konsumsi memang sudah meningkat.
Pada Oktober 2020, alokasi pengeluaran konsumen yang dipakai untuk berbelanja (konsumsi) mencapai 69,36%. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 68,8% sekaligus menjadi yang tertinggi sejak Juni 2019.
Namun peningkatan konsumsi belum merata. Alokasi untuk konsumsi di kelompok masyarakat dengan pengeluaran Rp 2,1-3 juta dan Rp 3,1-4 juta per bulan memang naik, tetapi belum dengan kelompok di atasnya.
Pada Oktober 2020, porsi konsumsi di kelompok masyarakat dengan pengeluaran Rp 4,1-5 juta per bulan adalah 65,44%. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 65,8%.
Sedangkan porsi konsumsi di kelompok masyarakat berpengeluaran di atas Rp 5 juta per bulan pada Oktober 2020 adalah 65,95%. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yakni 66,73%.
Dua kelompok tersebut mewakili masyarakat berpendapatan menengah-atas dan tinggi. Mereka adalah kelompok dengan kesadaran yang tinggi mengenai pentingnya menjaga kesehatan, apalagi keselamatan nyawa.
Sebelum pandemi virus corona bisa dikendalikan, sepertinya sulit untuk berharap masyarakat menengah-atas dan kaya untuk keluar rumah dan berbelanja seperti dulu. Kalau situasi belum betul-betul aman, mereka masih akan 'tiarap'.
Oleh karena itu, kehadiran vaksin anti-virus corona adalah kunci utama. Game changer. Vaksin akan memberikan kekebalan terhadap serangan virus sehingga tidak perlu cemas lagi tertular saat beraktivitas di luar rumah. Apalagi kalau 60-70% populasi sudah divaksinasi, kekebalan kolektif (herd immunity) akan terbentuk.
Kesimpulannya, ekonomi Ibu Pertiwi memang mulai bangkit dan bukan tidak mungkin resesi akan berakhir dalam waktu dekat. Namun masih sulit untuk berharap ekonomi bisa normal sebelum vaksin datang dan terdistribusikan secara merata. Ekonomi belum bisa berlari, lajunya masih merangkak.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)