
Jika Biden Jadi Penunggu Baru Gedung Putih, Indonesia Untung?

Nah, andai Biden benar-benar melengserkan Trump, maka kemungkinan besar pendekatan semacam ini akan berubah. Jeffrey Prescott, anggota tim kampanye Biden, mengungkapkan pemerintahan Biden (jika terpilih) akan berkonsultasi kepada negara-negara sekutu AS untuk menentukan nasib bea masuk atas produk-produk China. Jika negara-negara sekutu kontra terhadap kebijakan itu, maka bukan tidak mungkin akan dicabut.
"Kesalahan pemerintahan Trump adalah memutuskan segala sesuatu sendirian. Beliau (Biden) tidak akan mengambil keputusan prematur, kami akan berkonsultasi dengan negara-negara sekutu," kata Prescott dalam wawancara dengan Reuters.
AS dan China adalah dua kekuatan ekonomi terbesar dunia. Ketika keduanya saling hambat, maka arus perdagangan dunia ikut melambat karena terganggunya rantai pasok.
Dengan adanya kemungkinan berakhirnya perang dagang AS-China saat Biden jadi presiden, maka perdagangan dunia akan kembali semarak. Apalagi tahun depan ekonomi global diperkirakan mulai pulih seiring dimulainya vaksinasi anti-virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19).
Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) memperkirakan pertumbuhan perdagangan global tahun ini adalah -9,2%. Namun tahun depan bisa tumbuh 7,2%.
![]() |
Ini menunjukkan kebijakan Biden bisa berpengaruh terhadap seluruh negara, tidak terkecuali Indonesia. Ada harapan ekspor Indonesia akan membaik seiring arus perdagangan dunia yang kembali semarak.
Pada 2019, ekspor Indonesia tumbuh negatif 6,85% akibat perang dagang AS-China. Tahun ini pun sepertinya masih akan minus karena permintaan yang lesu akibat karantina wilayah (lockdown) di berbagai negara untuk meredam penyebaran virus corona.
Namun dengan kehadiran vaksin dan Biden di Gedung Putih, peruntungan Indonesia bisa berubah. Bukan tidak mungkin ekspor Indonesia akan melesat pada 2021.
(aji/aji)