Internasional

Trump Belum Kelar, Ini Jurus Baru Jegal Biden Jadi Presiden

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
04 January 2021 13:40
President Donald Trump participates in a Veterans Day wreath laying ceremony at the Tomb of the Unknown Soldier at Arlington National Cemetery in Arlington, Va., Wednesday, Nov. 11, 2020. (AP Photo/Patrick Semansky)
Foto: Presiden AS Donald Trump mengikuti upacara peletakan karangan bunga Hari Veteran di Pemakaman Nasional Arlington di Arlington, Va., Rabu (11/11/2020). (AP / Patrick Semansky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden petahana Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa dirinya akan mengikuti demonstrasi besar untuk menuntut hasil pemilu presiden (Pilpres) 3 November 2020 lalu. Sebelumnya, massa pendukung Trump berencana melakukan demo 6 Januari 2021 mendatang.

Dikutip dari akun Twitternya@realDonaldTrump, ia mengatakan akan menghadiri acara yang menurutnya sebagai acara yang terbesar dalam sejarah Washington DC. "Saya akan berada di sana. Hari yang sangat historis," ucap Presiden AS ke-45 itu.

Selain itu ia juga memosting video yang menyerukan para warga AS untuk bersama-sama mengikuti demonstrasi itu. "Ini (demonstrasi) mungkin menjadi acara yang paling besar dalam sejarah Washington DC. Jadilah bagian dari sejarah. Ikutilah aksi pada 6 Januari di Lingkar Gedung Putih, tibalah sebelum jam 9 pagi," tulisnya.

Rencananya, pada 6 Januari Kongres AS akan menetapkan hasil pemilu yang berlangsung 3 November lalu. Langkah ini merupakan langkah resmi terakhir yang diperlukan untuk menyatakan Presiden terpilih Joe Biden sebagai pemenang dalam pemilihan presiden itu.



Sementara itu kurang lebih ada sebelas senator Partai Republik yang berupaya untuk menolak hasil pemilu itu. Mereka mengatakan bahwa mereka akan keberatan dengan sertifikasi hasil yang disahkan pada hari Rabu nanti kecuali audit hasil pemilihan di "negara bagian yang disengketakan" dilakukan.

Presiden Trump terus berusaha untuk membalikkan hasil pemilu yang didasarkan pada klaim penipuan pemilih. Setelah kampanye hukum yang gagal, dia telah menggantungkan harapannya dengan menekan Partai Republik untuk menolak sertifikasi Kongres atas suara Electoral College untuk meratifikasi kemenangan Biden.

Joe Biden memenangi Pemilu AS 3 November lalu dengan 306 suara elektoral, meninggalkan Trump yang hanya mendapatkan 232 suara elektoral saja. Dengan ini langkah Trump untuk melanjutkan tahta kekuasaan sebagai Presiden AS terhenti.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh, Donald Trump Diancam Diculik & Dibunuh

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular