
Tanda Ekonomi Membaik, Penerbangan di Soetta Pecah Rekor

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan penumpang di bandara mulai ada tanda-tanda pulih terutama di Oktober 2020. Hal ini dapat dilihat dari bandara-bandara yang dikelola PT AP II khususnya Bandara Soekarno-Hatta.
Pada 1 - 31 Oktober, jumlah penumpang di 19 bandara AP II mencapai 2,14 juta orang atau melonjak sekitar 19% dibandingkan dengan 1 - 30 September sebanyak 1,79 juta orang. Sejalan dengan kenaikan jumlah penumpang, pergerakan pesawat meningkat 10% dari 23.879 penerbangan menjadi 26.304 penerbangan.
Total, secara kumulatif Januari - Oktober 2020 jumlah penumpang di seluruh bandara PT Angkasa Pura II sebanyak 29,44 juta orang. Sepanjang 2020, di tengah pandemi, jumlah penumpang di banda PT Angkasa Pura II diperkirakan mencapai 35 - 40 juta penumpang.
Di Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara terbesar di Indonesia, jumlah penumpang sepanjang Oktober 2020 tercatat 1,25 juta penumpang atau melambung 20% dari September 2020. Adapun jumlah penerbangan naik 12% menjadi 15.537 penerbangan. Ini bisa dibilang rekor penumpang dan penerbangan selama pandemi sejak Maret 2020.
President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan kenaikan jumlah penumpang dan penerbangan dipengaruhi salah satunya karena semakin yakinnya masyarakat terhadap protokol kesehatan di bandara-bandara perseroan.
"Tujuan utama dari protokol kesehatan yang kami terapkan adalah membuat bandara aman, sehat dan higienis sehingga sektor penerbangan dapat optimal mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional," jelas Muhammad Awaluddin Senin (2/11).
Selama libur panjang akhir Oktober, jumlah penumpang 455.068 orang. Awaluddin mengatakan pada Oktober juga terdapat periode libur panjang 28 Oktober - 1 November 2020 yang kemudian menjadi pendorong pasar penerbangan.
"Di tengah cukup tingginya keyakinan masyarakat terhadap protokol kesehatan di bandara-bandara PT Angkasa Pura II, pada akhir Oktober terdapat libur panjang. Kombinasi ini kemudian menggairahkan pasar penerbangan," katanya.
Adapun pada periode libur panjang 28 Oktober - 1 November 2020, jumlah penumpang pesawat mencapai 455.068 penumpang atau naik 17% dari pekan sebelumnya 21 - 25 Oktober. Jumlah penerbangan juga naik sekitar 10% menjadi 4.460 penerbangan.
Rekor juga tercipta pada periode libur panjang ini. Saat puncak arus balik pada 1 November, jumlah penumpang mencapai 116.766 orang atau tertinggi secara harian sejak pandemi melanda. Begitu juga dengan pergerakan pesawat, mencapai 1.137 penerbangan atau tertinggi di tengah pandemi.
"Pada 1 November ini jumlah penumpang sudah 50% dari biasanya di kondisi sebelum pandemi, sementara penerbangan mencapai 60%," ujarnya.
Selain adanya kepercayaan pengguna jasa dan libur panjang, ternyata kebijakan pemerintah memberikan stimulus passenger service charge (PSC) merupakan faktor lain yang mendorong meningkatnya lalu lintas penerbangan pada Oktober. Penumpang pesawat tidak perlu membayar PSC di 5 bandara PT Angkasa Pura II sehingga harga tiket penerbangan dapat lebih rendah.
Kelima bandara itu adalah Bandara Soekarno-Hatta, Halim Perdanakusuma, Kualanamu, Banyuwangi dan Silangit.
"Kelima bandara tersebut menyumbang sekitar 60% - 70% dari total jumlah penumpang di 19 bandara PT Angkasa Pura II. Keputusan pemerintah memberikan stimulus PSC ke 5 bandara itu dalam rangka program Pemulihan Ekonomi Nasional [PEN], sangat tepat. Kami berterima kasih kepada pemerintah atas stimulus ini."
Fenomena lainnya adalah dua bulan terakhir 2020 yakni November dan Desember, PT Angkasa Pura II memperkirakan penerbangan rute internasional akan mulai meningkat di samping rute domestik yang terus pulih.
Kebangkitan rute internasional salah satunya terkait dengan sudah dibukanya penerbangan umrah mulai 1 November.
"Dibukanya kesempatan WNI untuk beribadah umrah merupakan kepercayaan yang diberikan kepada Indonesia. PT Angkasa Pura II berkomitmen turut menjaga kepercayaan tersebut dengan kelancaran proses keberangkatan, kedatangan, dan penerapan protokol kesehatan di Bandara Soekarno-Hatta," jelasnya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bandara Mulai Ramai, Tanda-Tanda Ekonomi Bangkit?