Perluas Pasar, BRI Insurance Genjot Asuransi Mikro

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
27 October 2020 19:10
Direktur Utama BRI Insurance Fankar Umran. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Direktur Utama BRI Insurance Fankar Umran. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia- BRI Insurance mulai menggarap asuransi mikro dengan premi mulai dari Rp 50.000-60.000. Selama ini asuransi mikro seringkali dianggap "receh" karena nilai premi yang kecil, sehingga jarang yang menggarapnya secara serius.

"Pandangan umum kaya gitu memang, asuransi mikro 'receh' memang betul, asuransi mikro hanya bayar Rp 50-60 ribu, dengan perlindungan hingga Rp 14 juta misalnya. Lalu harus dipikirkan berapa banyak yang mau dikumpulkan, tapi tetap kami jalankan," kata Direktur Utama BRI Insurance Fankar Umran, dalam CNBC Indonesia Award: The Best Insurance, Selasa (27/10/2020).

Meski demikian, dia mengakui banyak aspek yang harus dipertimbangkan dalam menjalani bisnis asuransi mikro agar hasilnya dapat maksimal. Fankar menyebutkan, produk asuransi mikro lebih efektif jika ditawarkan secara digital. Selain itu penawaran produk asuransi mikro pun tidak bisa berjalan sendiri, dan bisa menggandeng institusi lainnya.

"Asuransi mikro tidak bisa dijalankan face to face, dan tidak jalan sendiri karena banyak institusi yang bisa membantu juga misalnya bekerja sama dengan BUMN atau Bank yang memiliki segmen mikro," katanya.

Selain itu dia menilai pemahaman masyarakat terhadap asuransi masih harus ditingkatkan, karena selama ini masih banyak yang menilai untung ruginya namun tidak memahami risiko yang akan datang.

Kemudian Fankar menilai kepercayaan terhadap industri asuransi harus dibangun bersamaan dengan edukasi terhadap masyarakat. Dari berbagai strategi yang dilakukan BRI Insurance, Fankar mengatakan ada dua hasil yang didapatkan dari sisi konsumen dan perusahaan asuransi.

Untuk konsumen, bagaimana mampu menyelesaikan kewajiban ketika diminta dengan membayar klaim, sehingga harus ada likuiditas yang cukup. Jika sampai terjadi gagal bayar bukan hanya perusahaan yang terkena melainkan juga industri. Sementara untuk perusahaan adalah rentabilitas, demi menjaga keberlangsungan usaha dan industri.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap! Ini Strategi BRI Insurance Bangkit di Era Pandemi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular