
Asyik! Ekonomi China Tumbuh 4,9%, RI Bakal Kebagian Manisnya

Tidak hanya ekspor, dampak positif dari kebangkitan China juga akan terasa dari jalur investasi asing di sektor riil (Foreign Direct Investment/FDI). China adalah salah satu negara penanam FDI terbesar di Tanah Air.
Pada semester I-2020, nilai FDI dari China adalah US$ 2,43 miliar. China menempati peringkat kedua setelah Singapura.
"Singapura menjadi hub untuk negara-negara lain yang mau masuk ke Indonesia. Bahkan tidak menutup kemungkinan uang yang masuk itu pun dari teman-teman pengusaha di Indonesia. Tidak menutup kemungkinan itu terjadi," sebut Bahlil Lahadalia, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), akhir tahun lalu.
Jadi ketika ekonomi China pulih, apalagi pemerintah dan bank sentral di sana begitu deras mengalirkan stimulus, maka ruang ekspansi dunia usaha terbuka. Ekspansi ini bisa diwujudkan dengan berinvestasi di luar negeri, termasuk Indonesia.
Apalagi Indonesia sudah punya UU Cipta Kerja (omnibus law) yang diharapkan menjadi solusi atas segala hambatan dalam berinvestasi. Semakin mudahnya menanamkan modal di Indonesia bisa menjadi daya tarik bagi investor asing, termasuk dari China.
Sebenarnya ada dampak positif lain, tetapi yang ini masih 50-50, yaitu dari sektor pariwisata. Pulihnya daya beli rakyat China akan membuat mereka punya dana lebih untuk kebutuhan tersier, senang-senang, seperti liburan.
Wisatawan mancanegara (wisman) asal China adalah salah satu yang terbanyak datang ke Indonesia. Tahun lalu, jumlah kunjungan wisman China ke Indonesia adalah 2,07 juta. Terbanyak kedua setelah Malaysia.
Data pada 2018 menyebut rata-rata seorang wisman China menghabiskan duit US$ 1.385,55 per kunjungan kala pelesiran di Ibu Pertiwi. Katakanlah saat ekonomi China pulih akan dibarengi dengan kunjungan 2 juta wisman ke Indonesia. Artinya, potensi devisa yang didapat bisa mencapai US$ 2,77 miliar (Rp 40,85 triliun dengan asumsi kurs tengah Bank Indonesia hari ini).
Akan tetapi, potensi ini masih samar-samar. Maklum, pandemi virus corona di Indonesia belum mereda.
Per 18 Oktober, jumlah pasien positif corona di Indonesia adalah 361.867 orang. Indonesia kini menjadi negara dengan kasus corona terbanyak di Asia Tenggara.
Oleh karena itu, masih sulit berharap wisman akan kembali mengerumuni Indonesia. Sebelum virus corona berhasil dijinakkan, sektor pariwisata masih akan menjadi yang terdepan merasakan dampak seiring kekhawatiran akan tertular virus mematikan tersebut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)