Ini Duduk Perkara Rekind Cabut dari Proyek Pipa Gas Cisem

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
15 October 2020 10:38
Konferensi Pers Proyek Pipa Transimis Ruas Cirebon-Semarang. Kantor BPH Migas, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Foto: Yuni Astutik
Foto: Konferensi Pers Proyek Pipa Transimis Ruas Cirebon-Semarang. Kantor BPH Migas, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Foto: Yuni Astutik

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Rekayasa Industri akhirnya memutuskan mundur dari proyek pipa transmisi gas ruas Cirebon-Semarang, sehingga menyebabkan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengkaji ulang proyek tersebut dalam waktu satu bulan ke depan terhitung mulai 12 Oktober 2020.

Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa mengakui ada kelemahan saat lelang proyek pipa transmisi ruas Cirebon-Semarang pada 14 tahun silam ini, tepatnya pada 2006, yakni seperti tidak adanya batasan waktu terminasi kontrak.

"Kelemahan di 2006 saat lelang itu tidak ada batas terminasi. Masa 14 tahun masih dibiarkan. Mestinya ke depan melalui kajian, mesti ada batasan waktu. Siapa pemenang lelang mesti dibatasi (waktu pengerjaan proyek)," ujarnya saat konferensi pers Proyek Pipa Transmisi Ruas Cirebon-Semarang di Kantor BPH Migas, Jakarta, Rabu (14/10/2020).

Meski akhirnya memutuskan mundur dari proyek strategi nasional tersebut, Rekind kabarnya sudah merogoh kocek sebesar Rp 65 miliar terkait proyek pipa transmisi ruas Cirebon-Semarang ini.

"(Investasi) sekitar Rp 65 miliar mulai basic design, feasibility study (FS), BPH migas sudah kasih waktu 14 tahun juga kan," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, Rekind akhirnya memutuskan mundur dari proyek pipa transmisi gas ruas Cirebon-Semarang setelah memenangkan lelang sejak 2006.

SVP Corporate Secretary & Legal Rekind Edy Sutrisman mengatakan perusahaan memutuskan mundur karena nilai keekonomian proyek sudah tak sesuai lagi dengan kondisi saat ini.

Biaya angkut (toll fee) yang ditetapkan BPH Migas sebesar US$ 0,36 per MMBTU pada 2006 silam dinilai sudah tidak layak (feasible) untuk dijalankan saat ini.

"Karena keekonomiannya sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi saat ini. Harga toll fee US$ 0,36 per MMBTU yang kami tawarkan di tahun 2006, 14 tahun lalu, sudah sangat tidak feasible untuk dijalankan," pungkasnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lama Mandek, BPH Migas: Rekind Mundur dari Proyek Pipa Cisem!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular