Proyek Pipa Gas Cisem Rekind Mangkrak 14 Tahun, Kenapa?

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
12 October 2020 10:35
Proyek Pembangunan Pipa Transmisi Gas Ruas Cirebon-Semarang (dok)
Foto: Proyek Pembangunan Pipa Transmisi Gas Ruas Cirebon-Semarang (dok)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Rekayasa Industri (Rekind) akhirnya menyatakan mundur dari proyek pembangunan pipa transmisi gas ruas Cirebon-Semarang setelah memenangkan lelang sejak 14 tahun lalu pada 2006.

Hal tersebut diungkapkan Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Jugi Prajogio. Dia mengatakan Rekind mundur karena setelah perusahaan menghitung ulang, keekonomian proyek tidak tercapai.

"Karena keekonomian pipa tidak tercapai, maka Rekind mundur," paparnya kepada CNBC Indonesia melalui pesan singkat pada Kamis pekan lalu (08/10/2020).

Lebih lanjut dia mengatakan tingkat keekonomian ini tidak tercapai karena jajaran Direksi baru Rekind berbeda pandangan dengan Direksi yang lama. Hal utamanya, imbuhnya, karena volume gas yang diangkut tidak mampu menutup biaya investasi.

"BOD (Board of Directors) lama dan BOD baru Rekind berbeda pandangan. Yang paling utama adalah karena volume gas yang diangkut tidak mampu menutup biaya investasi," jelasnya.

Untuk itu, hari ini, Senin (12/10/2020) pihak internal Komite BPH Migas akan melakukan rapat untuk keputusan final dan langkah berikutnya untuk kelanjutan proyek pipa transmisi gas ini.

Mundurnya Rekind dari proyek pipa gas Cirebon-Semarang ini semakin membuat tanda tanya besar, apa sebenarnya yang terjadi? Padahal proyek ini sudah direncanakan sejak 14 tahun lalu dan Rekind pun sudah ditunjuk sebagai pemenang proyek pengerjaan pipa ini sejak 2006.

Berdasarkan Rencana Induk tahun 2006 BPH Migas telah melelang ruas transmisi yang salah satunya adalah ruas Cirebon - Semarang. PT Rekayasa Industri (Rekind) ditetapkan sebagai pemenang lelang berdasarkan SK Kepala BPH Migas nomor 035/Kpts/PL/BPH Migas/Kom/III/2006 tanggal 21 Maret 2006 dengan spesifikasi penawaran lelang adalah diameter 28", panjang 255 km, kapasitas desain 350-500 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).

Kepala BPH Migas M.Fanshurullah Asa mengatakan bahwa tarif pengangkutan berdasarkan hasil lelang telah disepakati US$ 0,36 per MMBTU. Namun dia mengakui hingga saat ini Rekind belum menandatangani perjanjian transportasi gas (Gas Transportation Agreement/ GTA) dengan calon pemasok gas.

Padahal, lanjutnya, ground breaking proyek pipa transmisi gas ini sudah dilakukan pada 7 Februari 2020 lalu. Pihaknya dan Rekind pun sebelumnya menargetkan proyek ini tuntas dalam 24 bulan.

Namun setelah berlangsung lebih dari tujuh bulan sejak ground breaking, proyek ini tidak terlihat ada kemajuan sama sekali. Hal ini membuatnya geram dan sempat mengancam kontrak Rekind akan diputus.

Hal itu bahkan diungkapkannya di hadapan anggota Komisi VII DPR RI pada September lalu.

"Kami akan memanggil Rekind dan pimpinan Pupuk Indonesia, disaksikan Komisi VII DPR, ini Rekind ini mau sungguh-sungguh apa tidak. Dia kan sudah janji. Makanya ground breaking Februari lalu," paparnya saat ditemui wartawan usai Rapat Dengar Pendapat di Komisi VII DPR RI, Selasa (15/09/2020).

Jika Rekind tidak kunjung mengerjakan proyek ini, dia pun mengancam akan mencabut izin dan melakukan lelang ulang.

"Kami mau minta komitmennya. Sungguh-sungguh tidak mau bangun? Kalau tidak, nanti kami melelang ulang atau cabut izin ini pembangunan pipa," paparnya.

Menurutnya, proyek pipa gas ini sangat penting terutama tengah dibangunnya sejumlah kawasan industri di Jawa Tengah seperti Batang, Kendal, dan Balongan, sehingga pipa ini bisa untuk memasok gas di kawasan industri tersebut.

Oleh karena itu, menurutnya semestinya tidak ada alasan lagi bagi Rekind untuk tidak segera membangun pipa gas Cirebon-Semarang ini.

Keberadaan pipa ini juga untuk mendukung terintegrasinya pipa Trans Sumatera dan Trans Jawa sepanjang total diperkirakan mencapai 3.574 km dengan ruas yang belum di lelang adalah dari KEK Sei Mangke - Dumai dan memanfaatkan pipa dedicated hilir di Muara Bekasi-Tegalgede sepanjang 37 km sebagai pipa open access (3rd part access).

Bahkan pada tahun ini akhirnya pemerintah memasukkan proyek ini sebagai salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang menghubungkan pipa sepanjang Jawa (trans jawa) dari Banten hingga Jawa Timur dengan Panjang ±1.538 km.


(wia/wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lama Mandek, BPH Migas: Rekind Mundur dari Proyek Pipa Cisem!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular