Restoran di Mal Berdarah-Darah, Bulan Depan Tutup Gerai Total

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
09 October 2020 13:33
Bisnis kuliner di Jakarta memang sangat menyenangkan untuk dieksplorasi. Berbagai restoran baru terus bermunculan, menghadirkan opsi tempat makan yang tak ada habisnya bagi para penikmat makan di ibu kota. Tak hanya itu berbagai jenis makanan baru pun menjadi kegemaran tersendiri bagi penikmat makan. 
ditengah berkembangnya bisnis kuliner, PT Trans Food & Beverage meluncurkan satu merk restoran terbaru yang semakin melengkapi variasi bisnis kuliner CT Corpora. TASTY Kitchen The Real Taste of Hong kong merupakan restaurant asian food dimana menu makanannya menggunakan resep khas hidangan Hong Kong. Ber-operasi mulai tanggal 7 Juni 2018, Transmart Cempaka Putih Jakarta menjadi Lokasi pilihan toko pertama TASTY Kitchen. TASTY Kitchen merupakan restoran dengan konsep open kitchen dimana konsep ini kerap dilakukan oleh restoran- restoran di Hong Kong, sehingga konsep ini diharapkan dapat menghadirkan pengalaman bersantap layaknya di Hong Kong
Hadir untuk masyarakat Jakarta yang gemar bersantap diluar rumah dengan suasana berbeda, berbagai menu khas yang dimasak langsung oleh Chef andalan kami dari Hong Kong yang berpengalaman puluhan tahun di berbagai restaurant di Hong Kong menjadi andalan TASTY kitchen, seperti Hong Kong dimsum dimana memiliki cita rasa yang berbeda dengan dimsum lainnya, congee, wonton noodle, ayam sechuan, dan berbagai menu lainnya. Untuk dapat memenuhi kebutuhan customer, TASTY Kitchen hadir dengan makanan dan minuman dengan kualitas lebih baik dan dengan harga yang terjangkau dengan kisaran harga mulai Rp. 9.000 hingga Rp. 50.000 an. (v)
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Bisnis restoran termasuk yang paling parah kena dampak PSBB jilid II di DKI Jakarta. Pengelola yang membuka gerai di mal-mal sudah tak kuat beroperasi, mereka memilih untuk menutup total usahanya.

Wakil Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bidang Restoran Emil Arifin memperkirakan banyak restoran yang saat ini tutup sementara tidak lama lagi harus tutup permanen dalam beberapa bulan ke depan. Penyebabnya adalah tidak diizinkannya aturan makan di tempat atau dine-in, juga perkiraan bakal bertambah lamanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ketat.

"Yang masih bertahan sekalipun berpikir untuk tutup. Karena daripada buka tapi hanya boleh take away, mending tutup sekalian. Dan yang tutup permanen saya perkirakan mungkin di November-Desember tutup itu sekitar 30-40%, dan itu di mal saja," kata Emil kepada CNBC Indonesia, Jumat (9/10).

Adapun saat ini diperkirakan jumlah restoran yang berlokasi di Mal-Mal Jakarta sekitar 4.000-an tempat usaha. Sekitar 1.500 di antaranya berpotensi tutup permanen. Hal ini bakal membuat operasional pusat perbelanjaan makin sepi. Pasalnya, sebagian besar tenant yang mengisi di mal berasal dari restoran.

Untuk bisa bangkit kembali, Emil menyebut perlu ada aksi korporasi bagi pengelola restoran seperti tambahan modal sangat diperlukan bagi para pemegang saham. Meski demikian, hal itu sangat sulit terjadi dalam waktu dekat, apalagi di tengah bisnis restoran yang kian tidak menentu. Calon investor atau pemegang saham bakal berpikir panjang.

"Harus cari pemegang saham lain, siapa yang mau ikut suntikan dana baru. Mungkin dia sendiri nggak kuat, makanya cari pemegang saham lain. siapa yang join. Atau mungkin Pinjaman bank lain," jelas Emil.

Nasib tidak jauh berbeda dialami oleh pelaku usaha di restoran yang berdiri sendiri. Emil menyebut sudah banyak mendapat laporan bahwa pengusaha restoran di luar mal sudah gulung tikar.

"Yang saya tahu restoran lokal punya yang punya sendiri misal seperti ayam bakar. Itu banyak yang sudah tutup permanen, ada yang udah dijual. Misalnya di Grogol dan kawasan lain," jelasnya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mal dan Restoran Dibatasi 50%, Omzet Siap-Siap Anjlok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular