
Duh! 1,5 Juta Karyawan Mal & Ritel Kena Dampak Corona

Jakarta, CNBC Indonesia - Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) mengungkapkan ada jutaan pekerja di industri ritel atau pusat perbelanjaan terdampak pandemi Covid-19. Sebagian besar harus dirumahkan dan pendapatan per bulannya terganggu.
Ketua Hippindo Budihardjo Iduansjah meminta keringanan pajak dan bantuan subsidi langsung kepada perusahaan dan pekerja.
Lantaran banyak pegawai yang saat ini statusnya dirumahkan tidak mendapatkan upah sebagaimana mestinya. Budihardjo memperkirakan jika tidak ada bantuan, maka dampaknya mengenai terhadap pegawai atau yang rentan.
"Sekitar 3 juta tenaga kerja di Indonesia, yang terdampak 50% di pusat belanja. Kalau 50% terdampak pasti sebesar itu berkurang pendapatannya maupun dirumahkan. Sebanyak 1,5 juta itu belum termasuk keluarganya, ini akan membuat daya beli kena juga," sebut Budihardjo, dikutip Selasa (29/9/2020).
Kerugian akibat pandemi Covid-19 bisa mencapai ratusan triliun. Angka tersebut didapat dari potensi pendapatan yang hilang selama pandemi berlangsung.
Jika ditambah dengan beban biaya operasional, maka angkanya bisa lebih besar lagi.
"Angka kami setahun hampir Rp 400 triliun, dihitung saja kalo 50% omset turun kerugian Rp 200 triliun logikanya. Kerugian di situ, dan biayanya nggak bisa menutup (operasional)," katanya
Sementara itu Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonsus Widjaja menilai pemerintah perlu memberikan bantuan yang lebih konkret dan efisien.
Bantuan itu di antaranya patungan membayar gaji karyawan untuk menjaga daya beli dan konsumsi. Selama ini dia mengaku bantuan memang ada namun masih dirasa kurang.
"Karyawan selama ini pemerintah sudah memberikan subsidi, tapi itu kan sifatnya tambahan kalau nggak salah 600 ribu, Pusat belanja hanya bisa bayar misalnya bantuan pemerintah 50 persen jadi 50 persen dari pengusaha dan 50 pemerintah sehingga karyawan tetap bisa terima 100 persen," sebutnya.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid Bikin Konsumen RI Tak Lagi Pede Rogoh Uang Buat Belanja